Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghapusan TN Komodo Dikecam

Kompas.com - 18/08/2011, 03:19 WIB

Jakarta, Kompas - Kebijakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang menarik Taman Nasional Komodo sebagai finalis Tujuh Keajaiban Alam Baru atau New Seven Wonders of Nature dikecam banyak kalangan. Kembudpar dianggap keliru memahami dan menerjemahkan promosi wisata dunia tersebut.

”Taman Nasional Komodo sebagai finalis tidak bisa dicabut siapa pun. Itu pilihan masyarakat dunia melalui pemberian suara setelah menyisihkan ratusan alternatif lainnya,” kata Emmy Hafild, Ketua Pendukung Pemenangan Komodo, Rabu (17/8).

Menurut Emmy, penyelenggaraan Tujuh Keajaiban Alam Baru oleh New 7 Wonders Foundation memang bersifat komersial, seperti penyelenggaraan Formula 1 atau American Idol yang pemenangnya ditentukan lewat pemungutan suara. Karena itu, penyelenggaraan kegiatan ini pun harus komersial dengan melibatkan banyak sponsor.

Biaya sekitar 45 juta dollar AS atau sekitar Rp 383 miliar yang disebutkan New 7 Wonders Foundation tersebut merupakan perkiraan jika Indonesia menjadi tuan rumah.

”Saya tidak setuju jika biaya sebesar itu dibebankan kepada APBN. Ini kegiatan komersial sehingga harus dikelola juga secara komersial. Kembudpar hanya memfasilitasi, sedangkan pengelolaannya diserahkan kepada swasta,” kata Emmy.

Menurut Emmy, untuk mempromosikan komodo sebagai Tujuh Keajaiban Alam Baru, pihaknya tidak membayar lisensi apa pun kepada New 7 Wonders Foundation. Didorong keinginan untuk mempromosikan komodo, pihaknya kemudian menjalin kerja sama dengan operator XL, Telkomsel, dan Indosat.

”Karena pemberian suara melalui internet masih sulit bagi masyarakat Indonesia, masyarakat cukup mengirimkan suara lewat layanan pesan singkat (SMS) dengan mengetik ”komodo” ke 9818,” kata Emmy.

Dari biaya Rp 1.000 per SMS akan disisihkan untuk operator, content provider, serta promosi dan pengembangan pariwisata NTT, termasuk Pulau Komodo.

”Perselisihan Kembudpar dengan New 7 Wonders Foundation jangan sampai mengorbankan Komodo sebagai pilihan masyarakat dunia,” kata Emmy.

Jika promosi komodo berhasil, bukan hanya Taman Nasional Komodo yang dikembangkan, tetapi juga wisatawan mancanegara juga diajak untuk menyaksikan potensi pariwisata alam lainnya di Nusa Tenggara Timur, seperti Danau Kelimutu, Kampung Megalitik Bena, dan Pulau Ndana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com