Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menemukan Kebahagiaan di Finlandia

Kompas.com - 08/09/2011, 18:51 WIB

Gambaran sehari di Helsinki ini mencerminkan bagaimana kebahagiaan atau hidup berkualitas perlu didukung oleh sistem yang efektif dan pandai menyesuaikan diri. Sistem transportasi publik yang aman, tepat waktu, dan cerdas memudahkan warga untuk membuat rencana dan merealisasikannya.

Ditambah lagi, mengikuti tren global di berbagai kota besar lainnya, Helsinki mendorong warganya untuk mengadopsi gaya hidup urban berbasis komunitas swadaya yang inovatif alias bergotong royong untuk berwirausaha bersama di mana saja dan kapan saja. Organisasi wirausaha seperti Hub Helsinki menyediakan fasilitas kerja mobile dengan akses internet di berbagai sudut kota yang memudahkan warga untuk tetap produktif dan memiliki hidup berkualitas.

Gross National Happiness Hidup berkualitas juga menjadi tema utama yang diusung pemerintah daerah Helsinki dalam kampanyenya menjadi Ibu Kota Desain Dunia 2012. Kolaborasi sosial antara masyarakat dan industri kreatif lokal untuk menciptakan ruang publik berkualitas dan sejalan dengan alam juga semakin mengukuhkan kultur desain Finlandia. Seorang jurnalis wisata Sally McGrane menyebutnya sebagai, “Indah, fungsional dan terjangkau (secara ekonomi).”

Tetapi kata “terjangkau” seperti halnya tingkat kebahagiaan bisa sangat relatif. Dengan tingkat pendapatan lebih dari 45.000 dollar AS per kapita pada tahun 2010, uang tentunya merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup meskipun bukan satu-satunya.

Setidaknya dari cerita beberapa warga muda Helsinki, uang bukanlah barometer utama pencipta kebahagiaan. Helinä Siivinen, mahasiswi Universitas Helsinki menjelaskan dengan lugas apa arti kebahagiaan. "Ini bukan soal uang, lebih kepada keseimbangan. Bagaimana kamu mengimbangi antara keluarga, teman, dan pendidikan yang baik. Saya pikir saat ini kami memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik," ujarnya. Layaknya para pemuda Finlandia pada umumnya, dia telah menjelajah dunia dan masih merasa Finlandia sebagai rumahnya dan tempat terbaik di dunia.

Leni Pennanen, pengajar kelas ekstrakurikuler di sekolah menengah atas di Helsinki, juga mengungkapkan sentimen senada. "Lebih mudah mendapatkan pekerjaan di sini dan memperoleh uang untuk berwisata. Ya, kami sudah melihat dunia tetapi bagi kebanyakan pemuda saat ini, mereka kembali ke Helsinki karena kota ini terus bertumbuh dan semakin hidup," katanya.

Kebajikan alternatif inilah yang berusaha ditularkan oleh pakar ekonomi global Jeffrey D Sasch dalam artikelnya, “Ekonomi Kebahagiaan”. Ia mengajak dunia untuk mengubah parameter kebahagiaan dari hanya berdasarkan Tingkat Pendapatan Bruto Nasional (Gross Profit National/GNP) menjadi Tingkat Kebahagiaan Nasional (Gross National Happiness/GNH) yang memerhatikan keseimbangan hidup dan jaminan sosial serta kesehatan. Inilah yang membuat Finlandia sangat mengasyikan dan sekaligus menantang kita untuk "menemukan" tak hanya keunikan negeri ini, tetapi juga GNH kita sendiri. (Imy Ferica dari Helsinki, Finlandia)

Wisata Finlandia akan tayang setiap hari Kamis di www.travel.kompas.com.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com