Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Saja Tertib Berlalu Lintas

Kompas.com - 23/09/2011, 12:17 WIB

Jadi jangan heran jika Anda ke Jepang, maka ada banyak anak-anak TK yang bahkan pulang sekolah seorang diri, menyebrang jalan seorang diri. Karena ya semuanya serba aman. Mereka sedari kecil sudah diajari bagaimana cara menyebrang, yaitu menunggu lampu berwarna hijau.

Tentu saja hal ini sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia. Pejalan kaki di Indonesia, tak hanya rawan dijambret, kulit menghitam karena polusi knalpot, tetapi juga trotoar yang dipangkas karena digunakan oleh kendaraan untuk parkir bahkan pedagang kaki lima.

Hal ini sangat berbeda dengan di Jepang yang trotoar sungguh sangat luas dan mewah. Tak ada gangguan pedagang, tak ada gangguan parkir liar, dan terlebih kulit tak harus menghitam karena hitamnya knalpot jalanan.

Oya, trotoar di Jepang pun sangat ramah bagi mereka yang tuna netra. Nyaris di semua trotoar yang pernah saya lewati, di sana ada jalan berwarna kuning dengan tekstur kasar. Ini adalah jalur untuk mereka yang kehilangan indera penglihatannya. Sehingga dengan tongkatnya ia bisa meraba jalanan dan berjalan lurus tanpa takut ‘nyasar’ masuk ke jalan raya.

Apa Sih yang Membuat Mereka Bisa Tertib?

Ini nih yang serem. Hukum di Jepang sangat tegas dan tidak ba-bi-bu (katanya) hukuman bagi pelanggan lalu lintas adalah mulai dari harus bekerja sosial selama beberapa waktu yang telah ditentukan, hingga pencabutan SIM.

Padahal membuat SIM di Jepang itu bukan perkara gampang. Test-nya sangat susah. Masih ada sanksi yang lebih horor lagi.

Disebut-sebut, jika seseorang terbukti secara bersalah dalam sebuah kecelakaan dan mengakibatkan seseorang atau lebih mengalami cacat, maka sang bersalah wajib menyantuni orang yang kemudian menjadi cacat tersebut, seumur hidup.

Hukuman yang tegas dan tidak main-main inilah yang kemudian akhirnya membuat Jepang menjadi negara dengan lalu lintas yang sungguh tertib. Undang-undang yang jelas, aparat yang tegas, dan tingkat sumber daya manusia yang berkualitas. (Catur Guna Yuyun Angkadjaja dari Nagano, Jepang)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com