Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berkenalan Saat Melancong Sendirian

Kompas.com - 11/10/2011, 11:49 WIB
Valentine Widi Virdhani

Penulis

KOMPAS.com — Seorang pelancong yang melakukan perjalanan wisata sendirian terkadang bisa merasa kesepian. Untuk itu, ia pun perlu bertemu dengan orang daerah setempat agar perjalanannya tidak terasa membosankan.

Pertemuan dengan orang lain dapat dilakukan dengan melakukan percakapan, bertukar pendapat tentang pengalaman perjalanan Anda, hingga mencari saran atau sekadar mengobrol.

Baik Anda seorang yang agak tertutup dan pendiam maupun seorang yang terbuka dan senang berbicara, Anda tentu harus bertemu dengan orang-orang baru di daerah setempat. Namun, orang yang pendiam sebenarnya hanya kurang dalam menggali lebih dalam pribadi orang yang ia ajak bicara.

Cara termudah untuk melakukan sebuah percakapan dengan orang asing adalah dengan mengajukan pertanyaan.

Anda dapat menanyakan arah, rekomendasi tempat makan, sampai tempat yang menarik untuk dikunjungi. Anda juga dapat melakukan percakapan dengan karyawan ataupun tamu di tempat Anda menginap, restoran, sampai orang-orang yang lalu lalang di jalan.

Dalam perjalanan yang Anda tempuh, pastinya banyak tempat yang biasa dikunjungi oleh wisatawan. Di situlah Anda dapat bertemu dengan wisatawan-wisatawan lain yang akan mengurangi rasa sepi Anda dalam melakukan perjalanan wisata sendirian.

Apalagi jika Anda mampir ke tempat yang banyak terdapat backpacker. Hanya saja, tetaplah berhati-hati.

Meskipun Anda menjumpai orang lain yang memiliki kebangsaan atau daerah yang sama dengan Anda, bukan berarti secara otomatis Anda memercayai mereka. Tetaplah waspada terhadap orang asing.

Pertimbangkan dengan baik di mana Anda akan menginap. Hotel yang besar cenderung lebih impersonal dibandingkan penginapan kecil yang lebih ramah.

Selain itu, penginapan kecil menawarkan lebih banyak kesempatan untuk mengobrol dengan karyawan atau tamu-tamu lain sehingga Anda mungkin akan lebih mudah menemukan sesama pelancong yang sendirian dan berinteraksi dengan mereka untuk sekadar mengobrol ataupun makan bersama.

Perjalanan wisata sendirian lebih baik dilakukan dalam jangka pendek. Saran terbaik selama melakukan perjalanan wisata sendirian adalah mempelajari keterampilan baru serta bertemu dengan orang-orang. Misalnya memasak, mempelajari budaya setempat, seperti tari-tarian ataupun kerajinan tangan, maupun belajar menyelam.

Jika Anda tidak menyukai makan sendirian, Anda dapat makan sambil membaca buku. Hal tersebut setidaknya akan memberikan perasaan nyaman karena ditemani buku sebagai hiburan Anda.

Meletakkan buku Anda yang tertutup di atas meja Anda mungkin akan membuat wisatawan lain tertarik untuk bergabung dengan Anda. Sebaliknya, bila Anda menemukan wisatawan lain melakukan hal yang sama, Anda dapat bertanya apakah Anda dapat bergabung.

Terakhir, jurus ampuh yang dapat Anda lakukan bila bertemu dengan orang baru adalah tersenyum. Tersenyum diakui secara internasional dan orang yang tersenyum akan lebih mudah bertemu dengan orang-orang baru dibandingkan orang yang melipat wajahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com