Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Jadi Obyek Wisata? Inilah Akibatnya...

Kompas.com - 18/10/2011, 12:12 WIB
Riana Afifah

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Apa jadinya jika bandara udara internasional menjadi tempat wisata bagi penduduk lokal? Sudah pasti padat dan ramai. Itulah yang terjadi pada Bandar Udara Internasional Lombok yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Keberadaan bandar udara ini seolah menjadi daya tarik baru bagi penduduk lokal. Pemandangan itu jelas terlihat saat Kompas.com baru saja menjejakkan kaki di Bandar Udara Internasional yang baru saja dibuka pada tanggal 1 Oktober 2011 itu.

Para penduduk lokal tampak berjubel di pagar-pagar. Pagar ini membatasi wilayah luar dengan landasan udara. Mereka datang hanya untuk melihat pesawat terbang yang mendarat atau tinggal landas.

Tidak hanya itu, kerumunan penduduk ini pun tak segan untuk duduk-duduk di lobi bandara. Mereka layaknya orang yang sedang piknik sambil membawa bekal.

"Iya sedang menunggu keluarga yang datang dari Malaysia," kata salah satu penduduk lokal, Miryati, kepada Kompas.com, Senin (17/10/2011).

Namun, ketika ditanya kapan keluarganya tiba, si ibu tampak bingung dan sibuk menanyakan kembali kepada anggota keluarganya yang lain.

Sementara itu, sopir yang mengantar Kompas.com, Ahmed, bercerita bahwa saat dibuka pertama kali, bandara tersebut sudah sangat ramai sekali dikunjungi penduduk lokal. Bahkan saat ada pesawat yang hendak mendarat, para penduduk rela berlarian untuk melihatnya.

"Kalau sudah seperti ini, yang kasihan itu cleaning service-nya. Sampahnya banyak, bersih-bersihnya susah," jelasnya.

Saat hendak keluar dari bandara tersebut, Kompas.com sempat bertemu dengan rombongan penduduk lokal yang datang ke bandara dengan menumpang angkot dan mobil pikap, seperti sedang pergi bertamasya ramai-ramai.

"Memang seperti itu. Namanya juga di desa. Senang mereka lihat pesawat," tutur Ahmed.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com