Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok ke Lantai Dua Fatahillah

Kompas.com - 21/10/2011, 14:36 WIB
Adhika Pertiwi

Penulis

Anda bisa memperhatikan perbedaan corak pada furnitur abad ke-17 dan abad ke-18. Furnitur abad ke-17 memiliki corak khas Eropa, berupa ukiran ular atau motif pedang perisai.

Sementara untuk abad ke-18, bentuknya lebih simpel dengan gaya Renaissance. Barang pecah belah seperti piring makan, tempat minum, hingga beragam guci dan gentong tak ketinggalan pula dipamerkan di museum ini.

Ada juga furnitur unik berupa meja bulat berdiameter 2,25 meter yang dibuat dari satu kayu utuh tanpa sambungan. Secara visual desainnya sederhana, namun jika ditilik ke belakang pada saat abad ke-17 tentu pekerjaan yang cukup sulit untuk membuat meja dari gelondongan kayu utuh sebesar itu. Apalagi jika berpikir bagaimana cara menghaluskan permukaan kayu dengan alat seadanya namun hasilnya sangat rapi.

Konon, meja tersebut digunakan oleh para anggota Dewan Keadilan untuk merapatkan putusan hukum yang pantas dijatuhkan bagi para tahanan. Bisa Anda bayangkan, berapa banyak pribumi yang putusan hukumnya ditentukan di meja tersebut.

Selain itu, ada jalan menuju bawah tanah bangunan museum yang merupakan bangunan penjara. Dulunya penjara ini digunakan untuk para narapidana VOC yang menunggu keputusan pengadilan.

Sebagian besar para narapidana meninggal dunia sebelum ada keputusan hukuman. Hal ini terjadi karena kondisi penjara begitu buruk dengan tinggi langit-langit 160 sentimeter dan luas 20 meter persegi.

Anda bisa mengunjungi museum ini hanya dengan membayar tiket sejumlah Rp 2000 untuk umum. Sebelum museum ini tutup sementara untuk renovasi, ayo segera nikmati wisata sejarah di Museum Fatahillah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com