Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatasi Jet Lag

Kompas.com - 04/11/2011, 16:56 WIB
Valentine Widi Virdhani

Penulis

KOMPAS.com - Jet lag seringkali dialami sebagian besar pelancong yang melakukan perjalanan ke luar negeri yang memiliki perbedaan waktu yang cukup berbeda jauh antara negeri asal dengan negeri yang dituju.

Akibatnya, mereka gagal memperhitungkan lompatan zona waktu tersebut, sehingga terjadi gangguan atas sekelompok kecil sel-sel otak yang mengontrol fungsi waktu biologis. Begitu terjadi perbedaan waktu, pola alamiah tubuh terganggu.

Gejala-gejala jet lag mencakup kantuk di siang hari, insomnia di malam hari, sakit kepala, sembelit ataupun diare, tidak konsentrasi, kelaparan di saat yang tidak tepat atau justru berkurangnya nafsu makan, dan mudah marah.

Gejala-gejala ini sering kali bertahan selama beberapa hari sebagai penyesuaian diri dengan waktu yang baru. Berikut tips bagaimana mengatasi jet lag bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri dengan zona waktu berbeda.

Pertama, aturlah jam internal Anda. Beberapa hari sebelum Anda melakukan penerbangan setidaknya 4 hari sebelumnya.

Secara bertahap, latihlah diri Anda dengan mengubah waktu tidur dan waktu makan Anda berdasarkan waktu daerah yang Anda tuju. Maka setelah Anda tiba pada daerah tujuan wisata, Anda dapat mengadopsi keseharian Anda dengan waktu setempat.

Kedua, pilihlah penerbangan malam hari. Anda akan mengalami makan malam dengan waktu yang normal serta lebih mudah untuk tidur di penerbangan malam hari dibandingkan penerbangan siang hari.

Waktu Anda tiba di tempat tujuan wisata Anda bisa pagi atau siang hari.Tergantung pada jarak penerbangan serta jumlah zona waktu yang Anda seberangi.

Ketiga, berikan tubuh Anda cairan yang cukup. Minumlah air putih setidaknya dua liter setiap jamnya meskipun Anda tidak haus.

Karena perjalanan udara menyebabkan dehidrasi akibat perubahan ketinggian udara. Jika Anda menggunakan kontak lens, lepaskan kontak lens Anda sebelum penerbangan.

Keempat, kurangi konsumsi kopi serta hindari alkohol 12 jam sebelum penerbangan. Selama penerbangan, hindari kafein dan makan berlebihan.

Meskipun kafein dapat membuat Anda terjaga lebih lama, kafein malah membuat Anda sering terbangun saat tidur dan mengurangi jumlah jam tidur Anda. Sedangkan alkohol dapat membuat Anda cepat merasa haus karena udara di kabin menyebabkan dehidrasi dan perubahan ketinggian di udara mempercepat efek alkohol bagi tubuh Anda.

Kelima, cobalah untuk tidur dalam penerbangan. Perjalanan udara yang ditempuh selama berjam-jam apalagi bila Anda melakukan perjalanan ke belahan dunia bagian barat tentu melelahkan. Jika Anda pernah terbiasa menggunakan obat tidur, Anda dapat menggunakannya dengan dosis yang tepat.

Keenam, setelah tiba, jalan-jalanlah keluar. Menghabiskan waktu di bawah sinar matahari, dapat membantu tubuh Anda menyesuaikan diri dengan waktu dan lingkungan baru. Ketujuh, jangan tidur terlalu dini. Kecuali jika Anda tiba di tempat tujuan Anda pada malam hari dan cukup dekat dengan waktu tidur normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com