PALEMBANG, KOMPAS -
Ketua Inasoc Sumsel Muddai Madang, Senin (7/11), mengatakan, jumlah wartawan tulis, misalnya, membengkak dari semula 1.200 orang menjadi 3.000 orang. Adapun jumlah wartawan televisi membengkak dari sekitar 16 tim menjadi 32 tim, masing-masing tim berjumlah 20-30 orang. Demikian pula para petinggi negara-negara ASEAN, dari puluhan menjadi ratusan orang.
Tiga kapal yang sudah siap di Palembang, Senin (7/11), itu adalah KM Lambelu (milik PT Pelni, kapasitas 670 orang), kapal pengangkut prajurit KRI Tanjung Nusanive (milik TNI AL, kapasitas 1.000 orang), dan kapal KMV Tunas Wisesa 3 (milik Artha Graha, kapasitas 200-300 orang).
Menurut Muddai, fasilitas dan pelayanan di kapal-kapal setara hotel berbintang tiga dan empat. Rencananya bus ulang-alik (shuttle bus) juga disiapkan untuk mengantar tamu ke Jakabaring Sport City yang jaraknya 7-10 kilometer dari lokasi kapal.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan, dua kapal lain yang siap dipanggil jika masih ada kekurangan adalah kapal milik TNI AL dan PT Pelni. Kapal-kapal itu bantuan dari masing-masing badan pemilik kapal. Pemprov Sumsel hanya menanggung biaya operasional selama di Palembang.
Selain KRI Tanjung Nusanive, TNI AL telah mendatangkan kapal patroli KRI Krait yang menjalankan fungsi pengamanan pejabat tinggi. ”Kapal KRI Krait merupakan bagian dari Gugus Tempur Keamanan Laut Armada Barat yang biasanya berpatroli di sekitar Selat Malaka,” kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Palembang Letkol Laut (P) Berkat Widjanarko.