Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Ajak BUMN Layani Kargo di Arab Saudi

Kompas.com - 25/11/2011, 21:11 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com — Kementerian Agama akan mengajak sejumlah BUMN (badan usaha milik negara) dan perusahaan swasta untuk membuka layanan kargo angkutan barang milik jemaah haji Indonesia saat kembali ke Tanah Air.
"Memang ada keinginan untuk mengajak perusahaan untuk menyediakan jasa layanan kargo bagi jemaah yang terlalu banyak membawa oleh-oleh," kata Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama, Slamet Riyanto, kepada pers di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (25/11/2011).

Hal tersebut disampaikan menanggapi banyaknya oleh-oleh jemaah haji Indonesia yang terpaksa ditinggal di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, karena melebihi berat (overwieght) dan membawa air zamzam. Sesuai dengan ketentuan, jemaah dilarang membawa barang melebihi 32 kilogram serta air zamzam maksimal 10 liter.

Pada musim haji tahun ini, di Bandara Jeddah ribuan ton oleh-oleh milik jemaah, seperti air zamzam dan barang lainnya, terpaksa ditinggal, setelah kopor jemaah dibongkar karena ketahuan melebihi batas dan ketentuan. Slamet mengatakan, Kemenag akan berupaya mencari solusi masalah ini karena hal itu merugikan jemaah yang sudah membeli oleh-oleh ternyata tidak bisa dibawa ke Tanah Air. "Kasihan jemaah yang sudah membeli oleh-oleh, ternyata terpaksa ditinggal di Bandara Jeddah. Apalagi, air zamzam yang merupakan ciri khas dari Tanah Suci, yang sudah mengambil banyak ternyata harus ditinggal," kata Slamet.

Sejumlah perusahaan yang mungkin bisa diajak mengelola kargo di Arab Saudi adalah Garuda Indonesia dan PT Pos, yang salah satu bisnisnya adalah mengelola jasa pengiriman barang. "Tapi kami juga akan ajak perusahaan swasta. Jangan sampai nanti dibilang monopoli pemerintah," katanya.

Dikatakan, saat ini di Arab Saudi sebenarnya cukup banyak perusahaan jasa pengiriman kargo dan mereka selalu menawarkan kepada jemaah dengan cara menempel iklan di pondokan. Tapi dari sejumlah perusahaan itu, banyak yang mengecewakan jemaah karena barang sangat terlambat tiba bahkan tidak sampai ke Tanah Air, sehingga menimbulkan kekecewaan konsumen.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com