Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bali Tak Lagi Kenal Musim

Kompas.com - 30/11/2011, 19:50 WIB
Ayu Sulistyowati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com- Sepuluh tahun lalu wisatawan asing terbaca kapan mereka akan berduyun-duyun datang ke Pulau Bali melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Bulan-bulan ramai biasanya  pada musim liburan akhir tahun, termasuk Natal, dan akhir tahun ajaran sekolah.

Akan tetapi, dalam lima tahun terakhir pola itu mulai bergeser menjadi sepanjang tahun. Hampir tak ada musiman lagi.

"Jadi bagai musim buah sepanjang tahun di Bali. Artinya, tiap bulan selalu saja ada turis, khususnya asing datang liburan," kata Pimpinan Bank Indonesia Wilayah Denpasar, Jeffry Kauripan, Rabu (30/11/2011).

Rata-rata kedatangan turis ke Bali juga merata sekitar 5.000 orang masuk lewat bandara. Apalagi, di Bali kini juga banyak agenda-agenda konferensi tingkat dunia, maupun nasional, termasuk agenda olah raga tingkat mancanegara.

"Jadi, Bali ini rame setiap hari.... Maceeeet setiap hari. Sepuluh tahun lalu, macet bisa musiman, bandara rame musiman, antri beli tiket juga musiman... Sekarang tidak berlaku lagi. Pertumbuhan Bali jalan terus...," katanya lebih lanjut.

Pertumbuhan Bali diprediksi masih baik di level enam persen tahun 2012. Angka ini sama di tahu 2011. "Padahal motor ekonomi Bali hanya pariwisata. Tak ada industri atau tambang. Ini termasuk baik dan bergejolak," tambahnya.

Hingga Oktober 2011, jumlah wisatawan asing bisa melebihi 2 juta orang. Penduduknya tercatat 3,5 juta jiwa. Karena adanya wisatawan asing dan domestik tiap hari bisa jadi mencapai 5 juta orang karena datang dan pergi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com