Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mangunan, Ada Turis Panjat Pohon Rambutan

Kompas.com - 21/12/2011, 11:00 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Yogyakarta memang gudangnya desa wisata. Salah satunya adalah Kampung Mangunan.  Kampung Mangunan sebenarnya terletak di daerah Sleman, namun jaraknya dekat dengan pusat kota Yogyakarta. Jangan heran saat Anda bertandang ke kampung ini dan melihat bule-bule memanjat pohon rambutan.

Mungkin bagi Anda ini ibarat nostalgia masa kecil, memanjat pohon rambutan, lalu memetik dan memakan buah rambutan, semua dilakukan di atas pohon. Namun, bagi turis-turis mancanegara, hal sepele bagi orang Indonesia seperti memanjat pohon rambutan adalah pengalaman yang asing dan menarik.

Mengapa pohon rambutan yang dipanjat? Ternyata, Kampung Mangunan memang banyak ditumbuhi pohon rambutan. Di kala musim rambutan, buah-buah rambutan ranum memerah dan rimbum, begitu menggoda untuk dipetik.

Tak hanya memanjat pohon rambutan, para turis juga diperkenalkan alat menimba sumur. Seperti yang dilakukan rombongan tur dari sebuah sekolah di Singapura. Dengan antusias, para murid asal Singapura tersebut mencoba menimba air sumur.

Kelar memanjat rambutan dan menimba air, pengunjung pun diarahkan ke sebuah rumah. Di depan rumah terdapat aula kecil. Seperangkat gamelan tampak di tepi aula. Beberapa ibu dan seorang bapak berada di belakang gamelan. Pak Diman, salah satu penabuh gamelan, ternyata pemilik rumah tersebut.

“Ya, ini rumah saya. Sejak ada pelatihan gamelan, tempat ini buat pertunjukan gamelan, belajar gamelan dan belajar tari,” tuturnya.

Nah, keseruan pun makin tampak, baik untuk turis domestik maupun turis asing. Sebab, para pengunjung dapat ikut belajar menari tarian Jawa. Jika menari bukan kegemaran Anda, maka bergabunglah dengan para penabuh gamelan. Anda akan diajari cara menabuh gamelan.

Aula tersebut sebenarnya tidaklah terlalu luas, tetapi keakraban bisa terjadi bahkan beberapa rombongan berbeda jadi saling berkenalan.

“Kalau bule-bule badannya besar-besar. Mereka masuk sini, langsung terasa penuh,” cerita Pak Diman sambil tertawa.

Kelar belajar gamelan dan tari Jawa, maka pengunjung akan dibawa ke area persawahan. Namun sebelumnya Anda akan melewati rel kereta api yang berada di tengah-tengah pedesaan. Sepanjang perjalanan, pemandu akan bercerita berbagai tanaman yang ada di desa, misalnya pohon jati atau tanaman lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com