Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Indonesia Layak Dipromosikan

Kompas.com - 30/12/2011, 17:11 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Thailand sejak lama mengembangkan strategi promosi kuliner di luar negeri. Sementara di Indonesia, pemerintah tengah menempatkan kuliner sebagai salah satu ekonomi kreatif dan mengidentifikasikan kuliner sebagai sektor yang akan dikembangkan.

Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam acara jumpa pers akhir tahun 2011 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (29/12/2011).

"Ada ide seperti yang dilakukan Thailand. Thailand memfasilitasi restoran-restoran Thailand yang ada di luar negeri. Mereka sudah ada strategi makanan-makanan apa yang akan cocok untuk go international," katanya.

Ia menjelaskan, kuliner Thailand memiliki variasi yang banyak. Sementara Indonesia, masalahnya adalah memiliki variasi yang terlalu banyak. "Kita pilih mana yang menjadi ikonnya. Kalau sudah terpilih, kita harus buat standarnya," ungkapnya.

Misalnya, lanjut Mari, jika ikon kuliner Indonesia adalah rendang, perlu diingat bahwa negara lain juga memiliki rendang. Mari menjelaskan bahwa rendang Indonesia harus memiliki resep dan standar yang sama sehingga di mana pun rendang tersebut dapat disebut sebagai rendang Indonesia.

"Kalau nasi goreng sudah pasti diangkat. Nasi goreng sudah dikenal di negara lain," ungkap Mari.

Sedangkan minuman yang akan ditonjolkan adalah kopi. Mari menuturkan, setiap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ikut promosi pariwisata di luar negeri, kopi selalu disediakan. Sebab, aroma kopi yang khas selalu berhasil menarik pengunjung. "Kami nanti akan inventaris restoran-restoran Indonesia yang ada di luar negeri," tuturnya.

Selanjutnya, pihaknya akan mengembangkan strategi untuk memfasilitasi restoran-restoran tersebut. Mari membandingkan dengan strategi Thailand yang berhasil menjual berbagai produk Thailand, seperti bumbu-bumbu sampai pariwisata, melalui kuliner.

"Restoran-restoran Thailand di luar negeri, brosur-brosur pariwisata ditaruh di tempat mereka," tutur Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com