Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontribusi Pariwisata Naik

Kompas.com - 14/01/2012, 02:56 WIB

Manado, Kompas - Pendapatan sektor pariwisata telah menyokong sekitar 5 persen produk domestik bruto dunia. Kontribusi pariwisata akan terus meningkat seiring dengan tingginya mobilitas orang karena konektivitas transportasi yang semakin memadai.

”Tahun lalu ada 1 miliar orang yang melakukan perjalanan luar negeri. Total pendapatan pariwisata tercatat 1,1 triliun dollar AS atau 5 persen dari total PDB (produk domestik bruto) dunia,” kata Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization) Taleb Rifai dalam Konferensi ASEAN bertema ”Go Green”, yang merupakan rangkaian ASEAN Tourism Forum, di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (13/1).

Dia mengatakan, pergerakan melintas batas negara saat ini sangat cepat. Tahun 1950-an pergerakan orang ke luar negeri berkisar 50 juta orang. ”Sekarang, saat pertumbuhan maskapai begitu cepat, konektivitas udara semakin mudah. Orang pun dengan mudah keluar masuk ke negara lain,” katanya.

Menurut Chief Executive Officer Pacific Asia Travel Association Martin J Craigs, tahun 2014 pengunjung ke kawasan Asia Pasifik ditargetkan mencapai 500 juta orang. Tahun lalu jumlahnya sudah mencapai 430 juta orang. ”Kawasan Asia Tenggara memberikan kontribusi besar. Dari total kunjungan tahun lalu, sekitar 25 persennya masuk ke Asia Tenggara,” ujarnya.

Untuk memacu wisatawan datang ke ASEAN, konektivitas udara menjadi prasyarat penting. Konektivitas itu tidak hanya antara ASEAN dan negara lain, tetapi juga sesama ASEAN. Saat ini masih ada beberapa negara ASEAN yang belum memiliki penerbangan langsung ke sesama negara anggota lainnya.

Pembukaan penerbangan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, dalam waktu dekat akan segera dibuka penerbangan langsung Yogyakarta-Kamboja dan Manado-Filipina. ”Selama ini, kalau ke Kamboja harus melewati Kuala Lumpur dan Singapura, padahal arus kunjungan wisatawan dari Kamboja ke Yogyakarta sangat besar. Hal yang sama terjadi untuk Filipina dan Manado,” katanya.

Mari menambahkan, peran pariwisata bagi PDB Indonesia tahun 2010 sebesar 3,05 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2002 dengan kontribusi 4,13 persen. Dari tiga komponen pariwisata, yakni hotel, restoran, serta rekreasi, sumbangan terbesar diberikan oleh restoran.

Sementara itu, saat menjadi pembicara kunci dalam seminar Maksimalisasi Pariwisata Sulawesi Utara tahun 2012, yang dilaksanakan Yayasan Sander Batuna, di Manado, Mari optimistis target 8 juta wisatawan asing masuk ke Indonesia tahun 2012 bisa dipenuhi. Karena itu, segala upaya untuk memajukan pariwisata di Tanah Air dilakukan maksimal dan komprehensif.

Kepada wartawan, ia mengatakan, kunci kemajuan pariwisata adalah membuka sebanyak mungkin jaringan penerbangan nasional dan internasional ke sejumlah daerah tujuan wisata yang telah ditetapkan pemerintah.

Konektivitas penerbangan merupakan hal penting dalam pengembangan pariwisata di Tanah Air. Menurut dia, masih banyak obyek wisata indah di Indonesia, tetapi tidak terjangkau oleh penerbangan.

”Sekiranya penerbangan harus disubsidi, akan kami lakukan demi kemajuan pariwisata. Investasi di bidang pariwisata jangka panjang,” katanya. (ENY/ZAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com