Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurihnya Ikan Bakar Pulau Untung Jawa

Kompas.com - 24/01/2012, 13:03 WIB

MAKAN ikan bakar yang masih segar akan terasa nikmat. Apalagi menikmati ikan bakar itu sambil melihat pemandangan pantai dan hutan bakau. Untuk mendapatkan suasana seperti itu bisa diperoleh di Pulau Untung Jawa. Di pulau itu, Anda bisa menemukan menu makan ikan bakar yang istimewa.

Siang itu angin bertiup semilir menambah sejuknya suasana pantai di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Meskipun cuaca saat itu panas terik, tapi banyaknya pohon rindang di sekitarnya tidak membuat para pengunjung lantas menjadi kepanasan.

Pas waktu makan siang, perut pun terasa lapar. Untuk mengisi perut yang keroncongan, kami pun memutuskan untuk menuju ke lokasi warung-warung yang menyediakan berbagai seafood dan ikan.

Makan ikan di Pulau Untung Jawa dijamin mendapatkan kualitas ikan yang sangat baik. Rasanya segar dan dagingnya ikannya masih terasa manis. Pasalnya pasokan ikan atau tangkapan laut lainnya yang dijadikan menu seafood diperoleh dari para nelayan setiap hari.

"Kami semua mendapatkan ikan-ikan dari nelayan yang hanya mencari ikan di dekat-dekat sini. Atau kadang juga dapat dari nelayan yang dua minggu sekali baru merapat ke darat," kata Rohyahma Basri, pemilik warung Bu Basri yang sudah 10 tahun berjualan aneka ikan dan seafood ini.

Jenis ikan yang ditawarkan antara lain kuwe, bawal, ekor kuning, kakap putih, kakap merah, cumi, udang, dan kadang pula ada kepiting dan rajungan. Hanya kepiting dan rajungan yang agak sulit didapat. Jika tidak ada pesanan dari pembeli tidak akan tersedia. Maklum saja untuk harga kepiting Rp 45.000 per kg, rajungan Rp 75.000 per kg.

Memang sebagian besar menu seafood diolah dengan cara dibakar di atas arang. Sebelum dibakar, ikan sudah direndam dengan bumbu. Menurut Ibu Basri, panggilan akrab Rohyahma Basri, ada 22 macam bumbu yang dipakai untuk merendam ikan. Antara lain ada kemiri, bawang putih, kunyit, dan garam.

Biasanya jika kita membeli ikan dari pasar atau supermarket, terlebih dahulu harus diberi kucuran jeruk nipis atau cuka supaya tidak amis. Tetapi untuk ikan asal dari Pulau Untung Jawa ini ketika langsung diberi bumbu tidak akan tercium bau amisnya.

Sementara udang, cumi, dan kepiting biasanya dimasak asam manis, goreng mentega, saus padang, saus tiram, ditepungi, atau juga bisa dibakar.

Wah benar-benar mantap! Tak kalah dengan restoran seafood ternama lainnya, apalagi di Pulau Untung Jawa ini ikannya benar-benar masih segar.

Harga makanannya pun tidak mahal. Di warung Bu Basri ini menyediakan paket ikan sudah termasuk lalapan, sambal kecap, nasi satu bakul, dan air mineral. Misalkan paket Rp 120.000 per kg (untuk empat hingga lima orang) isi ikannya bisa minta beberapa jenis seperti ikan, udang, dan cumi. Atau paket untuk berdua hanya Rp 50.000 per kg.

Mengapa bisa begitu murah? Menurut Bu Basri hal ini bisa dilakukan karena melihat harga dasar ikan yang berbeda-beda. Ikan yang murah disubsidi ikan yang harganya mahal. Misalkan untuk ikan baronang harganya Rp 60.000 per kg, kuwe hanya Rp 30.000 per kg. Jadi ketika ada pelanggan minta dibakarkan ikan dengan variasi bisa diatur dari jumlahnya.

Pesan dulu

Pulau Untung Jawa memang menjadi salah satu tempat wisata yang murah meriah dan menarik untuk dikunjungi. Jika dari arah Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, kita cukup menyewa perahu dengan harga Rp 10.000 per orang dan menyeberang selama 20 menit.

Tetapi bisa juga lebih tergantung dari isi penumpang. Kalau dari arah Pantai Marina Ancol bisa ditempuh selama kurang lebih satu jam. Dengan menyewa perahu Rp 25.000 per orang.

Di Pulau Untung Jawa memang tempat untuk makan ikan bakar dan seafood. Ada satu lokasi khusus, namanya Badan Konservasi Sumber Daya Alam. Di lokasi tersebut banyak terdapat warung yang khusus menjual ikan dan seafood. Serta dilengkapi pula dengan beberapa kios yang menjual cinderamata.

Ada 14 warung di tempat itu. Model warung semi terbuka. Bangunannya terbuat dari bambu. Ikan dan seafood bisa dipilih langsung oleh pelanggan. Ikan diletakkan dalam kotak styrofoam atau cool box yang sudah diberi es batu di dalamnya.

Bahkan seperti warung Bu Basri sudah punya kotak freezer untuk menyimpan ikan-ikan yang tidak habis. Setiap kali belanja ikan untuk semua jenis paling banyak 50 kg. Itupun kalau ada sisanya paling banyak 15 kg.

Namun Bu Basri tidak berjualan setiap hari. Warungnya khusus dibuka pada akhir pekan saja, Sabtu dan Minggu. Karena di akhir pekan pengunjung lebih banyak yang menghabiskan waktu bersama keluarga di pulau tersebut.

Pada hari biasa memang ada beberapa warung yang tetap membuka dan berjualan ikan bakar. Tetapi rata-rata para pedagang memilih untuk tidak berjualan.

"Jika ada pelanggan yang datang pada hari biasanya mereka biasanya telepon dulu minta disediakan ikan," ujar wanita kelahiran Pulau Untung Jawa.

Wita (55), seorang pengunjung, pada hari Minggu siang mengajak anak, menantu, dan cucunya ke Pulau Untung Jawa untuk sekedar makan siang bersama. Ikan baronang dan kuwe menjadi pilihan menunya.

Untuk menikmati makan tersebut mereka lebih senang memilih duduk di belakang warung, dari pada di dalam. Di semua bagian belakang tersedia bangku dan meja yang diletakkan seadanya di atas pasir. Tempatnya pun cukup rindang.

"Sudah dua kali kami ke sini. Minimal sebulan sekali berkunjung kemari. Toh tak terlalu jauh kok dari rumah," ujar Wita yang tinggal di kawasan Teluknaga, Tangerang, ini. Saking nikmatnya, mereka sampai minta tambah sambal kecap dan lalapannya.

Sungguh pengalaman yang mengasyikkan makan ikan bakar di pantai. Ada juga areal lesehan yang disediakan tidak jauh dari pantainya. Lautnya yang hijau kebiruan dan bersih membuat pengunjung tak segan untuk berenang di laut. (dam)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com