Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bena, Kemegahan Warisan Budaya Zaman Batu di Flores

Kompas.com - 22/02/2012, 19:35 WIB

Kampung Bena memiliki panjang 375 meter dan lebar 80 meter. Setidaknya ada lebih dari 45 rumah yang mengelilingi perkampungan ini ditemani keaslian budaya megalit. Perhatikan 9 tingkat ketinggian tanah di kampung ini sekaligus membedakan 9 suku yang mendiaminya dan setiap satu suku berada dalam satu tingkat ketinggian tertentu.

Rumah keluarga inti laki-laki dinamakan sakalobo, berupa patung pria di atas rumah yang memegang parang dan lembing. Sementara itu, rumah keluarga inti perempuan disebut sakapu’u. Anda juga akan melihat banyak tanduk kerbau, rahang dan taring babi dipajang menggantung berderet di depan rumah sebagai lambang status sosial orang Bena. Tanduk, rahang, dan taring babi tersebut berasal dari hewan-hewan yang dikorbankan oleh masing-masing suku saat upacara adat.

Ngadhu bediri di depan setiap rumah adat dimana bangunan ini menjadi simbol nenek moyang laki-laki. Ngadhu adalah rumah berpayung dengan satu tiang kayu yang diukir, akar kayu tersebut harus dibuat bercabang dua dan ditanam dengan darah babi atau ayam. Ngadhu yang beratap serat ijuk ini memiliki tiang tunggal dari jenis kayu khusus yang keras karena berfungsi juga sebagai tiang gantungan hewan kurban ketika upacara adat.

Seperti juga ngadhu yang berdiri di halaman depan rumah adat Flores, bagha adalah simbol nenek moyang perempuan. Bhaga berupa miniatur rumah adat yang dipersiapkan untuk menerima laki-laki yang menikahi wanita di kampung ini. Setiap rumah adat ditandai dengan ukiran (weti) dan di atapnya terdapat senjata yang berguna untuk melindungi penghuninya dari roh-roh jahat. Miniatur bhaga juga memiliki makna sebagai motivasi hidup bagi anak-anak mereka dan sebagai pengingat bahwa kemana pun mereka pergi maka harus tetap diingat bahwa kampung ini adalah tempat asal mereka. Karena ada 9  suku di Kampung Bena maka terdapat sembilan pasang ngadu dan bagha.

Di tepi paling atas tepat di ujung tertinggi Kampung Bena orang tidak akan mengira ada sebuah tempat yang menyajikan panorama mengagumkan. Dari atas bukit ini jurang mengaga menjembatani rentetan gunung dan Laut Sawu di sebelah kanannya. Pastikan Anda berfoto dengan latar yang luar biasa tersebut.

Mengunyah pinang dan sirih muda dipadu kapur barus adalah kebiasaan sehari-hari yang diwariskan dari nenek moyang mereka. Mengunyah ramuan ini akan memberi rasa segar dengan bonus jejak warna merah di gigi. Mengunyah sirih pinang tidak mengenal waktu, kegiatan tersebut dapat dilakukan pagi, siang, sore bahkan malam hari. Percampuran antara daun sirih, pinang, kapur, gambir dan sedikit tembakau menghasilkan residunya berupa ludah yang berwarna merah dan sisa-sisa serat dari buah pinang. Rasanya tidaklah manis tetapi pengalaman mencicipinya bisa jadi menorehkan pengalaman termanis saat Anda berkunjung ke Kampung Bena.

Kemiri (Aleuritis molucana) yang dijemur adalah pemandangan yang pasti akan Anda temukan di Bena. Warga Kampung Bena mengolah biji kemiri yang mengandung racun ringan dengan memanaskan tanpa minyak atau air hingga biji hangat. Pemanasan alami dengan menjemurnya di bawah terik Matahari akan menguraikan toksin. Bijinya kemiri dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah dan minyak yang diekstrak dari bijinya dapat digunakan sebagai bahan campuran cat.

Anda dapat menyewa kendaraan untuk berkeliling di Bajawa. Lokasi Kampung Bena sekira hanya 18 km dari kota Bajawa. Pemandangan menuju Kampung Bena diperkaya titik-titik indah panorama alam. Jangan sungkan meminta sopir agar memberitahu sudut-sudut yang bagus untuk mengabadikan keindahan alamnya dengan kamera Anda.

Saat Anda berkunjung ke Bena, ada kesepakatan tidak tertulis agar warga kampung Bena tidak mengganggu wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Akan tetapi, itu jadinya membosankan. Karenanya, beranikan diri menyapa mereka dan nantikan senyum dan keramahan berbinar dari wajah-wajah yang santun itu. (HIM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com