Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relasi Baru Manusia dan Gunung Api

Kompas.com - 06/03/2012, 08:28 WIB

Ketika Sindoro tiba-tiba menunjukkan ketidakwajaran, masyarakat berbondong mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro dan Sumbing yang ada di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Pos yang semula sepi, hanya ditempati dua petugas, saat itu berubah menjadi pusat keramaian ratusan warga. Para kepala desa, danramil, kapolsek, camat, dan bupati dari kedua kabupaten bersama warga hadir memantau. Dalam catatan pengamatan, sejak 11 Desember 2011 sebagian warga Dusun Gondongan, Kecamatan Parakan, Temanggung, mengungsi menjauhi Sindoro. Langkah antisipasi ini didasarkan pada kekhawatiran terjadi peristiwa seperti letusan Merapi.

Sekalipun kini Sindoro mereda, Amin (54), juru kunci Sindoro di Desa Sigedang, yang menjadi rujukan para pendaki dari jalur Tambi, Wonosobo, mengingatkan, ancaman Sindoro mungkin kembali terjadi. Dalam pengamatan batinnya, geliat Sindoro karena keserakahan manusia merusak gunung.

Dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang tengah mawas diri, Kabupaten Wonosobo tampaknya paling sibuk. Baru saja perhatian aparat dan warga tercurah kepada Sindoro, pada 18 Desember 2011 bencana tanah longsor di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Dieng, Wonosobo, meluluhlantakkan permukiman. Kawasan yang memiliki kemiringan lebih dari 45 derajat itu memang langganan bencana. ”Nyawa 11 orang terenggut,” kata Eko Sutrisno Wibowo, Ketua BPBD Kabupaten Wonosobo.

Dataran Tinggi Dieng yang terhampar di dua kabupaten, Wonosobo dan Banjarnegara, menyimpan petaka lain. Selain tanah longsor, semburan gas karbon dioksida (CO2) ataupun karbon monoksida (CO) yang tidak berbau dan berwarna mengancam. Kawah-kawah di Dieng menjadi ancaman. Berbeda dengan kawasan gunung api lain, di Dieng penduduk bermukim hingga kawasan paling berbahaya. Maklum, selain dikenal kesuburan tanahnya, Dieng menjadi pusat wisata andalan.

"Di Kejajar, harga tanah per meter sangat mahal, ada yang Rp 1 juta per meter. Hasil pertaniannya sangat menjanjikan," kata Eko Sutrisno Wibowo.

Berbagai pencegahan bencana kini dilakukan. ”Kami sudah memasang indikator gas beracun. Begitu terdeteksi, secepat mungkin tanda berbunyi,” kata Surip, petugas Pos Pemantauan Gunung Api Dieng, Desa Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Mereka sadar betul, sekali luput, Dieng menjadi kawah kematian, seperti yang terjadi pada peristiwa Sinila 1979. Ketika itu, gas beracun menewaskan 149 jiwa. Terakhir, pengujung Mei 2011, di sekitar Kawah Timbang, lebih dari 1.000 jiwa Desa Sumberejo, Serang, Kaliputih, dan Simbung, Kabupaten Banjarnegara, diungsikan.

Dari pengamatan, meski keengganan untuk pindah masih dominan, terlihat penduduk kini lebih mewaspadai aktivitas gunung tempat bermukimnya. Inilah sisi baru kesadaran masyarakat, sekaligus suatu koreksi relasi mereka terhadap perilaku sebelumnya. (Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Travel Update
    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com