Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendolo-Tentena Menyimpan Potensi Wisata Bersepeda

Kompas.com - 14/03/2012, 15:13 WIB

Sekitar 30 km dari Pendolo kami tiba di Taman Wisata Bancea. Pintu sekaligus loket karcis taman terletak di ujung punggungan. Ada tangga yang mengarah ke tepi danau berujung pada taman anggrek yang kondisinya terbengkalai. Taman itu sudah lama mati.

"Dulu waktu zamannya Pak Harto, taman anggrek itu terpelihara rapi. Ibu Tien sering kesitu," tutur Berta, warga asli desa Sangiran, Kecamatan Pamona Utara.

Tak banyak yang dapat dilihat di Bancea sehingga kami teruskan perjalanan ke Desa Taipa untuk mencari makan. Tak ada warung nasi di desa ini. Para pesepeda sebaiknya membawa bahan makanan sendiri saat menyusuri danau. Sebab, di desa-desa kecil sekitar danau tidak ada yang membuka usaha warung makan. Warung makan baru ada di Meko, sekitar sembilan kilometer dari Taipa.

Sekurangnya ada empat tanjakan terjal yang harus kami hadapi. Yang paling berat adalah pendakian ke Gunung Padamarari. Dari ketinggian 550 meter kami harus mendaki ke ketinggian 770 meter sepanjang 1,2 km. Gradien tanjakan lebih dari 70 derajat membuat ban depan sepeda yang membawa pannier terangkat. Di beberapa kelokan kami terpaksa mendorong.

Saat beristirahat di puncak bukit, sekawanan burung rangkong Sulawesi (Buceros cassidix) terbang melintas. Kepakan sayapnya bagai baling-baling helikopter. Paruhnya yang besar berwarna putih gading dengan pangkal kuning. Tubuhnya lebih kecil dibanding burung sejenis yang pernah saya temui di TN Ujung Kulon. Beberapa kera makaka yang tubuhnya berbulu hitam mendengus di atas pohon. Serangga hutan dan desau angin menerpa daun terus mengiringi perjalanan.

Selepas dari hutan di kawasan puncak Padamarari, kami mengitari punggungan besar yang berujung ke arah danau. Jalanan menurun.

Setelah beberapa kelokan, di depan kami tiba-tiba membentang pemandangan Danau Poso yang luar biasa indah. Kami semua ternganga, langsung menekan tuas rem, dan berteriak kegirangan seperti anak kecil.

Ocat melepas kaos dan melompat sambil tertawa-tawa lepas. Danau amat luas dikelilingi perbukitan hijau membiru dilihat dari ketinggian benar-benar jadi lukisan alam yang fantastis. Dan kami menyukai keberadaan kami disini dengan perjalanan bersepeda.

Lama kami beristirahat sambil menikmati alam Poso yang permai. Saat meluncur turun ada perasaan bahagia yang menelusup, membuat saya tak habis bersyukur menggelar perjalanan ini.

Tentena

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com