Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit APBN Rp 190 Triliun

Kompas.com - 31/03/2012, 02:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012 defisit 2,23 persen terhadap produk domestik bruto atau Rp 190 triliun. Defisit anggaran tersebut terjadi jika pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi Rp 1.500 per liter. 

Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU APBN-P) 2012 telah disepakati pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dalam rapat kerja di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (30/3) dini hari. Hadir mewakili pemerintah antara lain Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjahbana.

RUU APBN-P 2012 defisit Rp 190 triliun karena total anggaran pendapatan dan hibah negara senilai Rp 1.358,2 triliun. Belanja negara senilai Rp 1.548,31 triliun. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, A Prasetyantoko menyatakan, defisit 2,23 persen adalah defisit APBN-P. Jika dikonsolidasi dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), defisit nasional 2,8 persen.

Cukup riskan

”Jadi itu sebetulnya mendekati 3 persen, maksimum yang diperbolehkan undang-undang. Dari sisi fiskal sudah cukup riskan sehingga tidak bisa lebih agresif lagi untuk menarik utang,” kata Prasetyantoko.

Pasal 83 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengatur, defisit maksimal 3 persen adalah kumulasi APBN dan APBD.

Untuk membiayai defisit APBN tersebut, pada 3 April 2012 pemerintah akan melelang empat seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) dengan jumlah indikatif Rp 6 triliun.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, menyebutkan, empat seri SUN tersebut adalah SPN12130404, FR0061, FR0059, dan FR0058.

Seri SPN12130404 merupakan penerbitan baru dengan pembayaran bunga secara diskonto. SUN ini jatuh tempo 4 April 2013.

Seri FR0061 merupakan penerbitan kembali dengan tingkat bunga tetap 7,00 persen akan jatuh tempo 15 Mei 2022. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November.

Seri FR0059 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 7,00 persen akan jatuh tempo 15 Mei 2027, pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November. Seri FR0058 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,25 persen akan jatuh tempo 15 Juni 2032, pembayaran kupon setiap 15 Juni dan 15 Desember. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com