Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bakso Tembak hingga Bom Meledak!

Kompas.com - 10/04/2012, 18:28 WIB

Pembaca yang berada di tanah air, harap maklum jika saya berekspresi agak berlebihan. Karena memang kenyataannya seperti itu. Saat kita merantau, di suatu negara yang mana, bumbu atau makanan yang biasa kita dapati di kampung halaman, bertebaran di mana-mana, di Perancis ini, jadi bahan langka, yang membuat lidah dan hati rindu bagaikan kangenin pacar saat kasmaran...

Antara bakso lapangan tembak, mie ayam, soto dan jajanan lainnya, akhirnya bakso lapangan tembak yang saya pilih. Kangen soalnya dengan bakso besar he-he-he.... Dinikmati dengan sahabat satu rumpun yang jarang ditemui, minumnya pun yang diseruput adalah temannya makanan apa saja itu loh sesuai iklan, rasanya nikmat sekali.

Segala sesuatu yang jadi sulit didapat memang jadi terasa lebih nikmat dan dihargai, itulah manusia. Seperti yang saya tuliskan tadi, setiap kali kangen sama masakan Indonesia saya masak. Suami saya, Kang Dadang pun alias David, jago sekali mengolah masakan kampung halaman istrinya, sampai batagor buatan dia pun enaknya kaya batagor yang terkenal di Bandung deh! Tapi jajan masakan Indonesa, tinggal beli nggak pake repot dan ulek bumbu, itulah nikmatnya…

Benar saja, semakin siang, makin ramai yang datang ke kantin koperasi ini, semuanya untuk makan. Baru kemudian mulai belanja, kebutuhan sehari-hari. Ada yang borong mie instan satu dus, ck-ck-ck... Ada juga yang sengaja datang ke Paris dari kota lain karena kehabisan bumbu Indonesia.

Tentu saja saya tak ketinggalan, ikutan sibuk. Bumbu, sambal, kecap, aneka krupuk, tempe, rempeyek teri kacang sampai terasi masuk dalam kantong. Terasi sengaja saya beli banyak, karena ingat banyak teman di kota saya yang mengeluh jika terasi thailand yang biasa ditemukan di toko cina di Montpellier tidak begitu sedap. Jadilah bungkusan terasi yang baunya OK itu, saya borong, demi teman-teman tersayang.

Salah seorang bapak yang berdinas di KBRI bagian Budaya pdan Pariwisata menyatakan kepada saya, jika malam itu akan ada acara musik Sasando yang didatangi langsung dari kota Rote, Nusa Tenggara Timur, dan dimainkan oleh Jackob Bullan. Pemusik yang rupanya telah turun menurun dalam keluarganya memainkan alat musik tradisional itu, dan menarikan jemarinya serta melantunkan suaranya ke manca dunia.

Hiburan langka yang tak saya temui sejak dua belas tahun di Perancis ini, tentu saja mendapat sambutan hangat di hati. Malam harinya pun saya kembali ke Kedubes RI. Sejumlah masyarakat Indonesia yang merantau karena menikah dengan warga Perancis, menuntut ilmu atau untuk pekerjaan berkumpul malam itu. Beberapa orang asing saya lihat juga hadir, saya dekati untuk tahu alasan mereka datang. Beberapa hadir karena diundang oleh teman Indonesia, namun ada juga yang sengaja datang, karena tertarik dengan iklan media yang mereka lihat.

Jujur saja, melihat permainan musik Sasando di televisi hanya dibawakan satu orang, mungkin sudah ganti saluran mencari hiburan yang lebih spektakuler. Namun saat itu, kerinduan akan tanah air, mendengar lantunan musik jernih dan khas, membuat hati terenyuh. Bernostalgia akan kampung halaman. Bernyanyi bersama lagu-lagu tanah air, begitulah ternyata menjadi perantauan.

Tengah malamnya, saya menceritakan pengalaman itu kepada suami yang juga berada di Paris untuk pekerjaannya. Saya ungkapan perasaan yang aneh bagi saya, bagaimana diri ini bisa begitu menghargai sesuatu yang selama ini kerap luput di mata saya, karena dulu selalu ada rasanya.

Saat saya  berada di stasiun kereta untuk kembali ke kota saya Montpellier, seorang teman yang juga bekerja di Kedubes RI mengirimkan pesan kepada saya jika gedung KBRI yang baru saja saya temui sehari sebelumnya terkena bom! Sampai gemetar saya membaca pesan tersebut. Ingin rasanya kembali ke sana dan melihat dari dekat kondisi yang terjadi, namun situasi tak memungkinkan bagi saya. Kedua belahan hati yang saya tinggalkan sudah waktunya kembali diurus oleh kedua tangan ini.

Ahhh... ramai sekali pengalaman saya dengan KBRI. Baru saja bersenang menikmati jajanan dan musik merdu, sudah harus hinggap di telinga ini kabar tak enak, jika kelompok teroris Perancis yang membelakangi peristiwa pemboman itu. Namun hati lega, mendengar jika bom yang meledak dini hari itu tak memakan korban jiwa.

Beberapa teman Perancis yang mendengar berita itu langsung menghubungi saya menanyakan mengapa? Yang tak bisa saya jawab dengan pasti, namun berharap agar peristiwa tersebut tak berhubungan dengan kebangsaan dan agama. Pasalnya di saat yang sama, Perancis sedang heboh oleh ulah seorang anggota Al-Qaida, Mohamed Merah, yang melakukan penembakan kepada tiga prajurit Perancis, di antara keturunan Arab dan beragama Islam, juga seorang guru dan tiga murid sekolah turunan Yahudi.

Karena itulah betapa leganya hati ini mengetahui jika saudara sebangsa yang melakukan tugas di Perancis ini, tak ada satu pun yang terluka. Bahkan mereka tetap melanjutkan aktivitas keseharian seperti biasanya. Satu lagi yang bikin hati ini tenang adalah karena jika kantin koperasi sampai terkena bom, walaahh..... kemana lagi saya bisa jajan ala Indonesia di Paris, dengan khas koperasi seperti di kampung halaman.... (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com