Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menonton Adu Banteng di Seville

Kompas.com - 17/04/2012, 10:50 WIB

KOMPAS.com - Adu banteng adalah pertarungan antara manusia dan banteng yang juga merupakan sebuah pertunjukan tradisional di Spanyol, Portugal, selatan Perancis dan beberapa negara di Amerika Latin.

Pertunjukan ini sangat kontroversial karena banyak orang berpendapat bahwa pertarungan antara banteng dan matador profesional ini sangat tidak bermoral, bahkan sudah dilarang di beberapa negara. Namun sebagian lain menganggap bahwa pertunjukan ini adalah bagian dari seni. Dari semua negara tersebut di atas, Spanyol-lah yang paling terkenal masih melakukan pertunjukan adu banteng.

Kami berkesempatan berkunjung ke Andalusia pada musim gugur sekitar bulan Oktober di tahun 2009. Andalusia adalah daerah di selatan Spanyol yang terdiri dari beberapa kota dan merupakan wilayah otonomi dengan ibu kota Seville atau Sevilla. Kota yang disebut sebagai The Heart of Andalusia ini telah berumur sekitar 3000 tahun.

La Maestranza di Seville merupakan plaza de toros atau tempat adu banteng yang terbesar kedua setelah Plaza Mexico di Mexico City. La Maestranza telah digunakan sebagai tempat adu banteng sejak tahun 1765.

Ketika kecil, saya selalu berpikir bahwa jadi matador itu keren, cool, macho! Ketika sampai di Seville, yang terbersit di benak kami selain menikmati pemandangan kota dengan gedung dan istananya, serta tapas dan café-nya adalah menonton adu banteng.

Sesampainya kami di salah satu plaza de toros, kami membeli tiket untuk pertunjukan esok hari. Senang sekali rasanya bisa melihat pertunjukan ini secara live, karena waktu kecil hanya bisa lihat sekejap lewat berita internasional di acara dunia dalam berita.

Keesokan harinya, kami sampai lebih awal untuk melihat keadaan kota sebelum pertunjukan dimulai. Wow, ramai sekali pengunjung lokal dan turis yang ingin menonton adu banteng ini. Banyak dari mereka, khususnya penduduk lokal, membeli bantal kecil yang dijual di sekeliling plaza. Ternyata bantal-bantal ini digunakan untuk alas duduk ketika menonton pertunjukan. Mereka juga membawa bunga dan berpakaian rapi layaknya hendak menonton pertunjukan teater di gedung kesenian.

Penonton beramai-ramai memasuki plaza. Terdengar riuh tepukan, suitan, dan teriakan kemeriahan. Namun sejenak semua terbius oleh bunyi terompet tanda babak pertama akan akan segera dimulai.

Para partisipan memasuki arena dengan memakai pakaian tradisional Andalusia yang telah dilestarikan sejak abad ke-17. Mereka terdiri dari tiga matador. Setiap matador mempunyai dua picadores (penunggang kuda), tiga banderilleros (pembawa bendera) dan satu sword page (asisten matador pembawa pedang).

Para matador adalah bintang dari pertunjukan ini. Mereka memakai pakaian dengan sentuhan keemasan, traje de luces (suit of lights) sebutannya. Tiap dari mereka akan bertarung dengan dua banteng. Mereka bertarung dengan gerakan-gerakan seperti menari untuk menghibur penonton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com