Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutan Jurnalisme Masa Kini

Kompas.com - 15/05/2012, 02:30 WIB

Superjurnalis, demikian cara komunitas pers dan media internal di lingkungan Universitas Surabaya memahami dunia jurnalisme. Kata itu dipakai dalam tema dan judul kegiatan pendidikan jurnalistik di kampus ini, yang diikuti 42 siswa SMA dan mahasiswa.

Acara itu berlangsung sepanjang Jumat dan Sabtu (4-5/5). Acara bertempat di kompleks Kampus C atau Kampus III Universitas Surabaya (Ubaya) di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Letaknya sekitar 70 kilometer dari Surabaya. Lokasi ini resminya disebut Ubaya Training Centre.

Memang belum ada definisi resmi di lingkungan jurnalis tentang istilah superjurnalis. Namun, yang dimaksud di sini sudah jelas, seorang jurnalis mesti menguasai kian banyak keterampilan untuk meningkatkan kualitas karyanya.

Kini, seorang jurnalis tidak lagi cukup bekerja hanya pada ”media tradisional” belaka. Mereka juga harus menguasai teknik dan cara kerja peliputan di lingkungan ”new media”, seperti video dan media online.

Hal itu muncul dalam pelatihan yang diberikan wartawan, fotografer, dan desainer grafis harian Kompas kepada para peserta. Rektor Ubaya Joniarto Parung menegaskan, pendidikan dan pelatihan jurnalistik bukan semata-mata untuk mencetak wartawan atau fotografer, tetapi secara lebih luas untuk mencetak sarjana yang juga memiliki kesadaran media.

Hal itu dirasa perlu mengingat kehidupan era kini diwarnai kepungan media. Seorang sarjana tidak cukup hanya memiliki keterampilan dan intelektualitas, tetapi juga dituntut harus memiliki kemampuan presentasi media.

Seorang sarjana juga harus bisa memublikasikan pikiran setidaknya kepada lingkungan kecil di lembaga tempatnya bekerja nanti. Di sini, akses pada media dan keterampilan mengakses adalah syarat-syarat baru yang sudah harus dimiliki oleh sarjana yang ”sadar media”.

Pemberi materi dari harian Kompas dalam pelatihan ini adalah Dody Wisnu Pribadi, wartawan Kompas di Malang; Bahana Patria Gupta, fotografer Kompas di Surabaya; dan Salomo Tobing, desainer grafis Kompas di Jakarta. (ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com