Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bung Karno Jadi Magnet Ekonomi

Kompas.com - 19/05/2012, 06:38 WIB

Besarnya perhatian terhadap industri pariwisata ini tidak bisa dilepaskan dari perannya yang luar biasa sebagai jantung ekonomi masyarakat. Ali (34), pedagang di pasar pagi Istana Gebang, mengatakan, penghasilannya Rp 50.000-Rp 200.000 per hari. Jika musim liburan sekolah, ia bisa meraup Rp 500.000 per hari. Penghasilan itu diperoleh hanya dengan berdagang selama tiga jam, dari pukul 05.00 hingga pukul 08.00, sesuai jam buka pasar.

Selain pedagang berjumlah 100-an orang itu, ada tukang parkir dan tukang becak dengan sekitar 200 orang yang mengais rezeki di pasar pagi. Tidak adanya angkutan umum menjadi peluang becak sebagai angkutan wisata yang mengantarkan wisatawan dari satu destinasi ke destinasi lain.

Bisa dibayangkan, dari satu pasar wisata yang hanya buka tiga jam, mampu menjadi sumber kehidupan bagi lebih dari 300 orang. Jika setiap jiwa menjadi tulang punggung bagi empat orang, sedikitnya 1.200 jiwa ternafkahi. Di Kota Blitar, selain pasar pagi, ada pasar wisata di kompleks makam dengan jumlah pedagang dua kali lipat banyaknya.

Tidak hanya itu, bersamaan dengan tumbuhnya pasar wisata, terbuka peluang pasar bagi produk kerajinan yang dihasilkan perajin di Kota Blitar. Misalnya, kerajinan kayu dari Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjen Kidul, yang ditekuni lebih dari 170 perajin dengan jumlah pekerja 426 orang.

Tidak ketinggalan, usaha restoran, hotel, biro perjalanan wisata, hingga pengelola kamar mandi umum. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Blitar, ada 19 hotel dan 20 restoran dengan jumlah pekerja mencapai ratusan orang. Ditambah lagi, warung-warung pedagang kaki lima yang tumbuh subur bak jamur pada musim hujan.

Belakangan, sektor pariwisata Kota Blitar menjadi sumber nafkah bagi para seniman tradisional, seperti jaran kepang, macapatan, dan wayang kulit. Pelaku kesenian turun-temurun yang dulu hampir mati, bangkit setelah mendapat panggung di pelataran parkir Makam Bung Karno.

Melihat luasnya tautan industri pariwisata, tidak berlebihan jika dikatakan sebagai penggerak roda ekonomi bagi lebih dari 60 persen penduduk di Kota Blitar sekitar 200.000 jiwa.

Peran lain industri pariwisata yang tidak bisa diremehkan adalah menjadi keran bagi masuknya uang dan sumber pendapatan asli daerah (PAD). PAD tersebut bisa dipakai untuk menopang pembangunan dan membiayai jalannya roda pemerintahan. Dengan asumsi setiap wisatawan membelanjakan Rp 10.000, sedikitnya ada Rp 10 miliar uang beredar di Kota Blitar setiap tahun. Benar-benar mesin uang yang menggiurkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com