CIANJUR, KOMPAS.com – Jika berbicara wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition), biasanya identik dengan acara-acara rapat pertemuan, konferensi, maupun pameran. Padahal ada fokus MICE berupa insentif.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi MICE, Christina L. Rudatin, insentif biasa diberikan perusahaan kepada karyawan-karyawan yang berprestasi.
“Bentuk reward (penghargaan) yang diharapkan adalah yang melekat terus. Dia akan selalu mengingatnya walau sampai pensiun nanti,” ungkap Christina, pada saat Lokakarya Perspektif Pengembangan dan Promosi Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even di Via Renata Hotel, Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (16/6/2012).
Christina menambahkan jika penghargaan tersebut dalam bentuk uang, maka akan habis tanpa ada kenangan tertinggal. Begitu pula jika penghargaan tersebut dalam bentuk barang. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan biasanya memberikan insentif berupa perjalanan wisata.
“Kriteria untuk insentif haruslah first time atau baru sekali ini merasakan tempat tersebut. Lalu once in a lifetime, sekali seumur hidup. Dan, unforgettable atau tidak akan terlupakan,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, produk wisata insentif memerlukan kreativitas yang luar biasa. Menurutnya desain produk harus selalu kreatif. Sebab, semakin pelanggan puas, maka semakin harus kreatif untuk menciptakan produk yang mencangkup tiga kriteria di atas.
“Indonesia sangat berpotensi untuk memberikan hal-hal baru, termasuk produk dengan tiga kriteria tadi. Karena, Indonesia punya banyak makan, budaya, dan tempat wisata,” kata Christina.
Sehingga, tambah Christina, jika Indonesia mau bersaing di dunia MICE, maka wisata insentif menjadi fokus yang harus dikembangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.