Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulu Masen, Nuansa Surgawi Pengunungan yang Menggoda

Kompas.com - 01/07/2012, 11:39 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com -Bagi Anda yang berjiwa petualang, kawasan wisata ini bisa dijadikan tempat bermanja. Alam nan menawan akan memberi sejuta nuansa surgawi pegunungan yang menggoda. Tak ada salahnya mencoba menikmatinya di sini. Adalah Lhok Jawa, sebuah daerah aliran sungai yang mempesona.

Lhok Jawa memang belum terlalu dikenal oleh wisatawan domestik di Aceh. Tetapi, cukup sering didatangi oleh wisatawan manca Negara. Berlokasi di kaki kawasan ekosistem Ulu Masen, membuat Lhok Jawa nyaris tak tersentuh tangan jahil manusia. Aliran sungai yang cukup deras, selalu menggoda untuk menguji nyali dan keahlian berenang atau bahkan arung jeram kecil-kecilan.

Lhok Jawa juga menjadi destinasi rekreasi bagi warga lokal di permukiman Ligan, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya. Di sini masyarakat memanfaatkan kemolekan sungai untuk sekedar mandi, bercengkrama hingga mengail ikan.

"Di sini dengan mudah kita bisa mendapatkan Ikan Keureuleng, yakni ikan yang memang menjadi ciri khas sungai pantai barat aceh," sebut Hendri, warga Desa Ie Jeureungeh, Ligan.

Menurut Hendri, jika pengunjung terus beranjak ke arah hulu, bisa mendapatkan ikan dengan ukuran besar. "Bisa saja seukuran lengan orang dewasa, dan daging ikan ini memiliki cita rasa yang lezat," katanya.

Bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya, konon Ikan Keureuleng adalah makanan yang hanya dikonsumsi oleh kaum bangsawan dan raja-raja.

Turun dari tempat pemandian Lhok Jawa, kita bisa menemukan lokasi bangunan pondok yang merupakan pos Conservation Response Unit (CRU) Sarah Deu. Biasanya, di sinilah para wistawan menginap dan kemudian bisa berjalan menikmati kemolekan hutan di kawasan kaki Pegunungan Ulu Masen.

Pos CRU ini adalah pos konservasi gajah. Tak heran jika kita kemudian akan menemukan lima ekor gajah jinak di pos ini. Selain menjaga keseimbangan hutan, gajah-gajah jinak ini juga bertugas sebagai 'polisi ' jika ada kawasan gajah liar menyambangi kampung dan penduduk di desa-desa di kemukiman Ligan.

"Gajah-gajah jinak ini tidak hanya bekerja mengusir gajah liar di desa-desa yang dekat dengan pos, melainkan juga hampir diseluruh hutan di kawasan Kabupaten Aceh Jaya," jelas Fendra, coordinator CRU sampoiniet yang juga merupakan aktifis lembaga Fauna Flora Internasional (FFI) Indonesia.

Sarah Deu sendiri awalnya memang merupakan 'medan perang' antara manusia dan gajah yang paling kesohor.

"Agar damai tercipta, kita jadikan tempat ini sebagai lahan konservasi, untuk meminimalkan konflik, dan dalam perjalanannya hingga kini, terus dikembangkan menjadi destinasi wisata alam," jelas Fendra.

Dari area menyeramkan, Sarah Deu disulap menjadi kawasan menyenangkan. Kawasan Sarah Deu juga difungsikan sebagai 'taman belajar'.

"Kawasan ini juga menjadi kawasan edukasi bagi warga untuk menjaga lingkungannya," kata Fendra.

Jangan khawatir, bagi Anda yang memang senang berjalan-jalan menikmati suasana hutan, pasukan gajah-gajah di Sarah Deu ini, juga bersedia mengantar para wisatawan untuk mengitari hutan.

"Track yang disediakan adalah track menuju kawasan Rangkoh. Biasanya para wisatwan bisa mengitari hutan dengan menunggangi gajah selama hingga 2 jam, pemandangan pohon-pohon besar dan aneka tumbuhan langka bisa ditemui di rute ini," ujar Muhadi, asisten mahout di Sarah Deu.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    Travel Tips
    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Travel Update
    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    Travel Tips
    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com