Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Wisata Sungai Pilihan di Indonesia

Kompas.com - 08/07/2012, 13:50 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Aneka atraksi wisata sungai ada di Indonesia. Sebut saja seperti berarung jeram model konvensional dengan perahu karet di sungai-sungai yang terdapat di Jawa sampai mencoba rafting dengan bambu di Kalimantan.

Boleh juga mencoba berselancar di atas sungai di Riau. Atau, menikmati panorama sungai di Kalimantan dengan pesiar menggunakan kapal mewah.

Selain itu banyak hal seru yang dapat dilakukan sepanjang perjalanan menyusuri aliran sungai. Di beberapa daerah di Indonesia, sungai sebagai jalur transportasi dan area perdagangan.

Berikut beberapa wisata sungai menarik di Indonesia. Simpan laman berikut dan agendakan perjalanan wisata Anda berikutnya ke destinasi-destinasi wisata berikut.  

Selancar di Sungai Kampar, Riau

Sungai ini terkenal di kalangan peselancar dunia. Ya, jika biasanya surfing di laut, peselancar dapat melakukannya di Sungai Kampar. Di waktu-waktu tertentu, timbul ombak besar di Sungai Kampar.

Saking besarnya, ombak tersebut dapat “ditunggangi” para peselancar. Penduduk lokal menyebut ombak besar tersebut dengan Bono. Peselancar dunia pun ikut menyebutnya dengan ”Bono”.

Hanya saja, akses dan fasilitas di Sungai Kampar masih terbatas. Sampai saat ini, hotel berbintang dan restoran belum tersedia di seputaran Sungai Kampar. Walaupun ada hotel kelas melati dan warung makan. Sementara kapal khusus dan jetski sudah ada, namun terbatas.

Meski begitu, keterbatasan tersebut tak menghalangi peselancar mancanegara untuk datang menjajal Bono. Bahkan, beberapa peselancar asing dari Perancis sudah ada yang menjual pake surfing Bono. Memang, awalnya surfing Boni dipromosikan oleh peselancar asing.

Di sungai ini bisa terjadi 21 buah gelombang secara bersamaan. Sehingga jika puncak Bono, 21 surfer bisa berselancar bersamaan. Puncak Bono atau gelombang di saat paling tinggi, dapat diprediksi sesuai bulan purnama atau berdasarkan kalender tarikh qomariyah.

Puncak Bono paling besar pada saat bulan penuh. Saat puncak Bono, ketinggian gelombang dapat mencapai tiga meter. Walaupun saat Bono kecil, peselancar masih bisa saja berselancar dan cocok untuk kelas pemula.

Untuk merasakan sensasi berselancar Bono, Anda bisa memesan melalui situs www.bonosurf.com. Harga paket mulai dari 121 Euro (sekitar Rp 1,4 juta ), tergantung ukuran kapal yang disewa dan jumlah peserta. Harga tersebut sudah termasuk sewa perahu lengkap dengan bensin dan pengemudi, serta penginapan, makan dan minum, dan izin kepolisian.

Naik Bus Air di Sungai Musi, Sumatera Selatan

Sungai Musi merupakan salah satu sungai terpanjang yang terdapat di Sumatera. Sungai ini juga digunakan sebagai salah satu alternatif jalur transportasi.

Dengan naik bus air, wisatawan dapat menyusuri sungai. Pertama-tama, wisatawan akan diajak menyusur sungai dari Dermaga Benteng Kuto ke Pulau Kemaro. Kemudian, wisatawan akan melihat Jembatan Musi II. Tak lupa, wisatawan diajak singgah di obyek wisata Masjid Ki Merogan dan Masjid Lawang kidul.

Wisata dengan bus air cocok bagi Anda yang senang berwisata religi. Bus air dapat menampung hingga 50 orang. Jika menunggu bus air terasa lama, Anda bisa menyewa speed boat dengan harga Rp 100.000 – Rp 150.000.

Sementara itu, wisata di seputaran tepi Sungai Musi juga tak kalah menariknya. Datang saja pada sore hingga malam hari, makan Anda akan disuguhi keindahan matahari terbenam dari tepi sungai. Lalu lampu-lampu mulai menyala menerangi malam di tepi Sungai Musi. Begitu romantis.

Cave Tubing di Sungai Kalisuci, Yogyakarta

Berbekal helm pelindung, jaket pelampung, dan ban karet, wisatawan diajak menyusuri sungai bawah tanah. Ya, cave tubing di Gunungkidul tengah naik daun.

Susuri Kalisuci yang terletak di Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Tak sekedar menelusuri sungai, wisatawan juga melewati gua-gua bawah tanah. Ada sensasi mendebarkan saat sesekali kegelapan menyelingkup.

Sebagai paduan antara aktivitas menyusuri gua atau caving dan body rafting atau berarung jeram menggunakan tubuh, wisatawan  merasakan tantangan adrenalin saat melewati bebatuan dan jeram.

Pengarungan semakin menegangkan saat memasuki gua. Sontak suasana gelap dan pencahayaan hanya dari lampu kecil di helm. Mau mencoba sensasi menelusuri gua dan sungai di saat bersamaan?

Menurut Cahyo Alkantana, penyedia cave tubing di Kalisuci, biaya untuk merasakan cave tubing adalah Rp 65.000 – Rp 100.000. Harga tersebut sudah termasuk perlengkapan cave tubing dan pemandu.

Jika mengambil paket Rp 100.000, maka peserta juga mendapatkan makan. Hanya saja, minimal peserta adalah 5 orang. Jika Anda datang sendiri, maka Anda harus menunggu rombongan lain untuk bisa ikut pengarungan.

Spa di Tepi Sungai Ayung, Bali

Sungai Ayung terletak di Ubud, Gianyar, Bali. Sungai yang membentang dari Denpasar ke Gianyar itu telah lama memukau wisatawan. Biasanya, kegiatan wisata yang umum dilakukan di sungai ini adalah arung jeram.

Namun, sebuah resor di Ubud menawarkan spa persis di tepian Sungai Ayung. Jika biasanya tamu yang akan dipijat tidur di dipan khusus untuk spa, di Nandini Bali Resort & Spa, tamu akan tiduran di atas batu kali yang besar.

Bisa juga di gazebo yang tersedia di tepi sungai. Lalu, spa pun dimulai. Jadi bayangkan, tubuh Anda menikmati sensasi pijatan di tengah alam terbuka sambil diiringi gemericik air sungai. Tertarik mencoba spa di tepian Sungai Ayung? Siap-siap merogoh kocek Rp 1.100.000 untuk paket "Spa on The Rock" ini.

Anda bisa memilih rangkaian perawatan spa seperti Princess Lulur Bath, Cleopatra Milk Bath, Passion Coffee Bath, Ecztatic Green Tea Bath, atau Spirit Spice Bath. Perawatan spa berlangsung selama dua jam.

Berbelanja di Sungai Martapura, Kalimantan Selatan

Di Kalimantan terdapat dua pasar terapung yang terkenal. Salah satunya adalah Pasar Terapung Lok Baintan yang berada di Sungai Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Pasar ini dianggap sebagai pasar terapung masih tradisional. Para pedagang berjualan dengan perahu tradisional atau jukung. Berbagai hasil pertanian dan perkebunan mereka jajakan di atas sungai.

Aneka buah, sayuran, sampai pakaian dijual di atas jukung. Ingin merasakan sensasi di tengah-tengah pedagang, wisatawan bisa saja menyewa perahu dan ikut bergabung di tengah pasar terapung.

Namun, karena pasar biasanya larut mengikuti arus sungai, kadang pergerakan perahu agak susah. Jadi, ada baiknya wisatawan melihat para pedagang ini bertransaksi di tepian sungai. Aktivitas pasar dimulai pagi hari yaitu pukul 9.00.

Arung Jeram di Sungai Nimanga, Sulawesi Utara

Wisatawan biasa datang ke Sungai Nimanga untuk menjajal arusnya. Ya, arung jeram menjadi daya tarik utama wisata di Sungai Nimanga. Tingkat kesulitan jeram bisa mencapai grade lima di musim kemarau.

Di sungai ini juga terdapat dua air terjun yang menambah kecantikan panorama sepanjang sungai. Lama pengarungan sungai tergantung rute yang dipilih. Namun bisa mencapai enam jam penyusuran.

Rute pendek bisa pilih pengarungan selama tiga jam. Setelah mengarungi sungai, wisatawan biasanya disajikan makan siang di Sonder, sebuah desa di Minahasa yang berada di tepian Sungai.

Perjalanan menuju Sungai Nimanga ditempuh selama tiga jam dari Manado. Letaknya di Desa Timbukar, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Jika tak mau terlalu jauh menempuh perjalanan, Anda bisa menginap di Tomohon.

Ada banyak biro perjalanan wisata lokal yang menyediakan paket berarung jeram di Sungai Nimanga. Biasanya, aktivitas rafting tersebut digabungkan kunjungan wisata ke tempat-tempat lain di Sulawesi Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com