Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Dapur Sultan Malaysia

Kompas.com - 31/07/2012, 07:42 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

“Ini air ros yang biasa kita gunakan saat menyekar di makam. Orang India senang memakainya untuk masakan supaya tubuh wangi dan bau mulut juga jadi wangi,” tuturnya.

Ia juga menggunakan safron, rempah khas Moroko dan Tunisia. Chef Wan memberikan sentuhan terakhir dengan kacang mede, kismis, dan bawang goreng yang banyak. Kismis yang ikut dimasak bersama kambing menghasilkan rasa manis caramel pada saus kambing.

Kambing dimasak selama selama satu jam. Hasilnya? Harum daun ketumbar menyeruak jelas. Tambahan lagi diperkuat aroma pandan dan daun mint. Mari cicipi sausnya, warna hitam pekat seperti rendang.

Walau tanpa aroma kelapa khas santan. Tetapi begitu gurih dari susu dan yoghurt. Rasanya tak sekuat rendang yang terkenal pedas dan berempah. Menu ini malah begitu halus di lidah namun kaya aroma.

Aroma dan rasa manis kulit kayu manis dan kismis tercecap di lidah. Tak terlalu pedas walau menggunakan cabe hijau. Sausnya sendiri sudah enak disantap dengan nasi. Apalagi daging kambing begitu lembut dan mudah putus walau menggunakan sendok.

Selanjutnya Chef Wan menunjukkan cara memasak menu “Ayam Panggang Percik Seri Menanti”. Ayam dimasak dengan santan dan aneka bumbu. Bumbu terdiri dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, kemiri, dan jinten yang telah dihaluskan.

Dengan api kecil, ayam dimasak selama 30 menit bersama sereh, lengkuas, dan daun kunyit. Daun kunyit memberikan aroma harum yang khas. Setelah itu ayam dipanggang.

“Bumbu masakan ini sederhana, tapi saya tambahkan beberapa rempah seperti kunyit, supaya rasanya semakin kuat,” tuturnya.

Sebelumnya ia juga merendam ayam dalam potongan nanas. Hasilnya, rasa manis dari nanas meresap ke dalam daging ayam, memberikan cita rasa lengas yang legit. Jika kesulitan mendapatkan daun kunyit, Chef Wan menyarankan penggunaan daun jeruk sebagai penggantinya.

Menu berikutnya adalah “Rendang Udang Galah”. Sesuai namanya, santan menjadi bahan memasak udang galah. Bumbunya sederhana, hanya terdiri dari bawang merah, jahe, sereh, daun kunyit, cabe kering.

“Udang Galah di Malaysia terkenal dari Perak. Sungai di Perak penghasil ikan dan udang air tawar,” tuturnya.

Penasaran bagaimana rasa “Ayam Panggang Percik Seri Menanti” dan “Rendang Udang Galah” ala Chef Wan? Anda bisa mencobanya langsung di Jakarta Restaurant yang berada di Hotel The Dharmawangsa Jakarta.

Paket prasmanan tersebut tersedia selama bulan Ramadhan. Anda akan mencicipi masakan-masakan warisan yang dihidangkan bagi raja dan keluarga dari kerajaan di Malaysia maupun Indonesia.

Sebuah paduan yang akan menunjukkan betapa dekatnya sejarah dan budaya kedua negara ini. Pantaslah disebut sebagai serumpun, layaknya saudara yang dibesarkan dalam keluarga yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com