Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Bandara Schiphol Berukuran Mini

Kompas.com - 08/08/2012, 12:50 WIB

SCHIPHOL, bandara tersibuk di Belanda dan salah satu bandara tersibuk di dunia sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi bandara dengan enam landasan pacu dan empat terminal penumpang ini juga nyaman untuk pengunjung. Selain deretan toko dan restoran yang tertata rapi bak pusat perbelanjaan, ada juga perkantoran, museum dan perpustakaan. Pengunjung juga bisa menyaksikan kesibukan pesawat di apron dan landasan pacu dari gardu pandang yang bebas halangan di atap gedung.

Saking besar dan meriahnya, mungkin butuh lebih sehari untuk mengitari bandara dari sisi ke sisi. Namun tak usah kecil hati jika ingin menikmati kesibukan dan ketertiban Schiphol. Datanglah ke Madurodam di Den Haag. Hanya butuh waktu 30 menit jika naik kereta, kita sudah dapat mengunjungi kota mini yang juga tempat wisata populer di Belanda ini. Schiphol mini dengan segala kesibukannya bisa dinikmati bersama gedung dan arsitektur-arsitektur lain yang juga mini.

Kota mini

Madurodam adalah sebuah “kota” dengan arsitektur mini berskala 1:25. Di kota yang terletak di dekat pantai Scheveningen, Den Haag ini terdapat berbagai macam bangunan khas yang menjadi penanda Belanda. Misalnya gedung pemerintahan, gereja, stadion sepakbola, Pelabuhan Rotterdam dan tidak ketinggalan Bandara Schiphol.

Madurodam mulai dibangun tahun 1952 dan dibuka untuk umum tahun 1955. Madurodam dinamai dari seorang pahlawan belia Belanda George Maduro yang tewas dalam kamp konsentrasi Nazi. Orang tua Maduro menjadi salah satu penyumbang dana terpenting saat pembangunan kota mini ini.

Disebut kota karena Madurodam mempunyai wali kota yang dipilih oleh 25 siswa-siswi di daerah sekitar yang menjadi anggota lembaga. Putri Beatrix saat masih muda, pada 2 Juli 1952  pernah menjadi wali kota sebelum berhenti dan kemudian menjadi Ratu Belanda. Namun warga kota tetap terdiri dari patung-manekin mini yang jumlahnya ribuan.

Walaupun mini, kota ini dibangun dengan sungguh-sungguh sehingga detil mendekati aslinya. Di stadion misalnya, ada suara gemuruh asli saat pertandingan Belanda melawan Denmark. Di stasiun, kereta hilir mudik lewat lintasan yang ada. Di pelabuhan, kapal-kapal yang berlayar sungguhan pada waktu-waktu tertentu juga mengeluarkan suara khas. Sedangkan di Schiphol, beberapa pesawat berjalan melintasi jalur taxi dari landasan pacu menuju apron dan sebaliknya.

Pembangunan fasilitas-fasilitas ini juga dikerjakan dengan rapi dan detil. Tak heran kalau membutuhkan waktu lama untuk membangun sebuah fasilitas. Bandara Schiphol mini, misalnya, dibangun dalam waktu dua tahun empat bulan untuk mendapat detil.

Kekuatan arsitektur kota-kota mini ini juga menakjubkan. Mereka sanggup bertahan sampai 30 tahun. Pada tahun ini, untuk menyambut ulang tahun ke-60, Madurodam juga direnovasi. Namun selain direnovasi per 30 tahun, juga ada penyesuaian-penyesuaian. Misalnya di apron Schiphol, dulu pernah terparkir pesawat B747-400 Garuda Indonesia. Namun seiring tidak beroperasinya Garuda di Schiphol, maka pesawatnya pun diganti dari maskapai lain. Dengan dibukanya kembali penerbangan Garuda ke Belanda tahun 2010 lalu, mudah-mudahan pesawat Garuda bisa dipasang kembali.

Akses mudah

Madurodam begitu terkenal tak hanya di Den Haag dan Belanda tapi juga sampai manca negara. Tak kurang dari 50 juta pengunjung sudah mengunjunginya sejak dibuka. Rata-rata pengunjung tiap tahun mencapai 600.000 orang.

Akses menuju Madurodam juga tidak begitu sulit. Dari Indonesia sekarang sudah banyak maskapai yang melayani penerbangan Jakarta–Amsterdam. Dari Amsterdam (Bandara Schiphol) bisa meneruskan perjalanan ke Den Haag dengan menggunakan kereta, bus atau taksi. Dari stasiun kereta Den Haag bisa disambung dengan trem no. 9 yang menuju wilayah Scheveningen dan berhenti di Madurodam. Sedangkan dari terminal Den Haag Central, bisa meneruskan naik trem no. 9 atau bus no. 22.

Hanya saja perlu diperhatikan jadwal jam berkunjung. Di Den Haag yang relatif sepi dibanding Amsterdam atau kota-kota besar di Indonesia, kawasan wisata biasanya buka pukul 09.00. Waktu tutupnya bervariasi, tergantung musim. Misalnya, pada bulan April-Juni  Madurodam tutup pukul 20.00. Dua bulan setelahnya buka sampai pukul 21.00. Namun pada musim dingin mulai September-Oktober tutup pukul 19.00. Sedangkan November-Desember tutup pukul 17.00. Konter tiket ditutup satu jam sebelum tutup.

Tiket masuk kota ini cukup masuk di kantong. Untuk anak umur 3-11 tahun, satu anak kena 10,5 Euro. Untuk dewasa biayanya 14,5 Euro per orang. Jika bersama rombongan minimal 20 orang, biayanya lebih murah. Sedangkan anak dibawah 3 tahun, bebas biaya. Untuk parkir dikenakan biaya 7,5 Euro.

Buat pecinta dirgantara yang berwisata ke Belanda, selain menikmati kincir angin kuno di Kinderdijk atau keriuhan kota Amsterdam tentu tak mau melewatkan Madurodam. Setidaknya di sini kita bisa menikmati Schiphol 1:25. (Angkasa/Gatot R)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com