Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datanglah ke Baubau, Ada Festival Keraton Nusantara

Kompas.com - 16/08/2012, 18:48 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melongok sejarah Indonesia beberapa abad silam, tak lepas dari berdirinya kerajaan-kerajaan yang silih berganti menguasai nusantara. Mulai dari Samudra Pasai di wilayah barat, hingga Ternate dan Tidore di timur Indonesia.

Keberadaan kerajaan tersebut, meninggalkan jejak sendiri di kalangan masyarakat sekitar wilayah kekuasaannya, berupa bangunan khas keraton atau istana kerjaan serta adat istiadat yang kental.

Karena itu, untuk mempertahankan budaya dan adat istiadat tersebut, terselenggaralah Festival Keraton Nusantara, yang merupakan agenda dua tahunan raja dan sultan di Nusantara.

"Festival Keraton Nusantara tahun ini merupakan yang ke-8, kami Kesultanan Buton Baubau sebagai tuan rumah tahun ini," ungkap Amirul Tamim, Wali Kota Baubau, dalam jumpa pers Festival Keraton Nusantara, Sabtu (11/8/2012) lalu.

Dalam festival ini, Baubau akan dihadiri sekitar 115 kerajaan, kesultanan dan lembaga adat nusantara. Menurut Amirul, Baubau sangat siap selaku tuan rumah untuk menyelenggarakan festival tersebut, terutama terkait fasilitas dan akomodasi.

"Disana sudah ada hotel-hotel yang cukup representatif untuk dihuni, serta ada juga homestay yang dimiliki masyarakat. Penerbangan kesana sudah banyak, dari Kendari juga Makassar," katanya.

Mengawali rangkaian festival ini, peserta dan tamu yang hadir akan disajikan pekapekadea, yaitu makan malam penyambutan. Uniknya, pada makan malam ini akan diawali dengan disuap.

"Pada pekapekadea itu, makan malamnya diawali dengan disuap, sama pemuda atau pemudi masyarakat sana," lanjut Amirul.

Pada festival yang akan dilaksanakan 1-4 September 2012 tersebut, rencananya juga akan diselenggarakan seminar bertemakan Pusaka Kota Raja sabagai Pusat Budaya Kreatif. Seminar yang diadakan oleh Jaringan Kota Pusaka Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut, sekaligus membawa pesan gerakan sosialisasi anti korupsi.

"Orang yang korupsi itu artinya tidak punya rasa, biasa memikirkan diri sendiri," ungkap Ukus Kuswara, Plt Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Menurut Ukus, masyarakat Baubau memiliki moto hidup Binci-Binciki Kuli atau mencubit diri sendiri. "Karena itu, jika tidak ingin dicubit, jangan mencubit, dan kalau tak ingin dikorupsi jangan korupsi," tambah Ukus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com