Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Heli Dikerahkan untuk Pencarian Pesawat Hilang

Kompas.com - 26/08/2012, 09:02 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com - Empat helikopter akan dikerahkan pada proses pencarian pesawat survei yang hilang dan diperkirakan jatuh di sekitar kawasan TNK (Taman Nasional Kutai) di poros Sanggatta (ibukota Kabupaten Kutai Timur) dengan Kota Bontang, pada Minggu (26/8/2012).

Komandan Kodim 0901 Samarinda, Letnan Kolonel Inf Junaidi M, menyatakan, empat helikoptar yang akan dikerahkan pada proses pencarian pesawat jatuh itu salah satu milik TNI AD yakni heli MI 17.

"Pagi ini (Minggu) ada empat helikopter telah disiapkan untuk melakukan pencarian pesawat carter yang hilang itu. Salah satunya helikopter MI 17 milik TNI AD," ungkap Junaidi M, Minggu dini hari.

Tiga helikopter lainnya adalah dua unit milik PT Intan Angkasa dan satu helikopter milik Polda Kaltim.  "Keempat heli itu sudah siap dioperasikan dan pada Minggu sekitar pukul 08. 00 Wita akan mulai dikerahkan untuk melakukan pencarian melalui pemantauan udara pada titik koordinat yang sudah ditentukan," kata Junaidi M.

Proses pencarian pesawat yang hilang pada hari ketiga atau Minggu itu lanjut Junaidi M juga akan melibatkan 150 personil TNI, 150 personil Polri serta dari unsur masyarakat.

"Proses pencarian akan dilakukan pada dua area yakni pantauan udara dan penyisiran lewat darat. Pada penyisiran darat itu melibatkan 400 personel terdiri dari 150 personel TNI ditambah 150 personel Polri, serta sisanya dari unsur masyarakat," katanya.

"Pembagian tugas telah dilakukan sehingga proses penyisiran yang akan dilakukan hari ini (Minggu) sudah terkordinasi dengan harapan akan membuahkan hasil yang optimal," ungkap Junaidi M.

Sementara, Kepala Bandara Temindung Samarinda, Rajoki Aritonang mengatakan, dari empat helikopter yang telah disiapkan itu, tiga di antaranya akan melakukan pemantauan, sementara heli milik Polda Kaltim akan disiagakan sebagai cadangan.

"Pusat Posko Pencarian Korban Pesawat Hilang tetap dipusatkan di Bandara Temindung Samarinda dan semua koordinasi sejauh ini berjalan dengan baik serta progres pencarian terus meningkat," kata Rajoki Aritonang.

Pesawat survei dengan pilot Capt Marshal Basir berpenumpang tiga orang yakni Peter John Elliott selaku General Manager Elliot Geophysics International, seorang surveyor, Jandri Hendrizal, serta pendamping dari Kementerian Pertahanan RI, Kapten Suyoto, lepas landas dari Bandara Temindung Samarinda pada Jumat sekitar pukul 07.51 Wita dan dipastikan hilang pada Jumat (24/8/2012) sekitar pukul 13. 51 Wita.

"Pesawat itu direncanakan terbang selama empat jam dan diperkirakan akan kembali di Bandara Temindung sekitar pukul 12.00 Wita dengan pengisian bahan bakar untuk enam jam," kata Pemandu Lalu Lintas Udara Bandara Temindung Samarinda Rora Ardian.

Dari Bandara Temindung Samarinda, kata dia, pesawat itu terbang dengan ketinggian 3.000 kaki selanjutnya saat mendekati area survei di Kota Bontang, pesawat tersebut akan terbang dengan ketinggian 500 kaki.

Namun, hanya berselang beberapa menit sejak lepas landas di Bandara Temindung, pesawat tersebut hilang kontak. Diduga pesawat itu jatuh di kawasan TNK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com