Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Terjun Cunca Rami Jadi Incaran Wisman

Kompas.com - 27/08/2012, 08:29 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com — Selain Taman Nasional Komodo, ada juga obyek wisata lain di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang tak kalah unik yakni air terjun Cunca Rami yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara setiap hari. Air terjun Cunca Rami yang tingginya 70 meter terletak di Desa Lamung, Kecamatan Mbeliling. Setiap pemandu lokal mengantar wisatawan ke lokasi air terjun cunca Rami dari Labuan Bajo.

Air terjun Cunca Rami memiliki keunikan tersendiri dimana pada musim kemarau dan hujan, air terjunnya tetap sama mengalir deras. Bahkan, air terjun Cunca Rami memiliki sebuah sungai dibawahnya, dimana wisatawan bisa mandi dengan bantuan pemandu lokal.

Untuk menuju ke air terjun Cunca Rami, wisatawan dari Kota Labuan Bajo dapat menggunakan sepeda motor atau menggunakan kendaraan umum menuju ke Kota Ruteng. Jarak tempuh dari Kota Labuan Bajo menuju Ruteng diperkirakan 1,5 jam dengan menggunakan sepeda motor.

Ada tiga pintu masuk menuju ke air terjun Cunca Rami. Pertama, wisatawan dari Labuan Bajo menuju ke Kampung Cecer melakukan perjalanan atau trekking dengan melintasi kawasan hutan Mbeliling sampai tiba di persawahan sekitar air terjun Cunca Rami. Kedua, wisatawan berjalan kaki dengan mendaki melalui Gua Waelia dengan melintasi kawasan hutan Mbeliling sampai di Kampung Lamung dan jalan menurun menuju ke persawahan di sekitar air terjun Cunca Rami. Ketiga, perjalanan kaki melalui Kampun Waelelos menuju ke Kampung Rangat dan menuruni lembah sampai di persawahan sebelum masuk ke air terjun Cunca Rami.

Senior Guide Kabupaten Manggarai Barat, Gabriel Gampur kepada Kompas.com, di Labuan Bajo, belum lama ini menjelaskan, salah satu satu obyek wisata di Kabupaten Manggarai Barat yang sering diminati wisatawan mancanegara, baik dari Amerika Serikat, Australia, Eropa dan Asia yakni berwisata di air terjun Cunca Rami yang berada di sekitar kawasan hutan Mbeliling.

Gampur menjelaskan, selama ini dirinya sering mengantar wisatawan asing ke Cunca Rami. "Bahkan sebelum mereka berkunjung ke Taman Nasional Komodo atau melakukan diving di perairan Komodo, wisatawan berkunjung ke kawasan hutan Mbeliling yang memiliki air terjun Cunca Rami," kata Gampur.

Salah satu warga Kampung Rangat, Agustinus Suhardi kepada Kompas.com, Minggu (26/8/2012) menjelaskan, setiap pagi dan sore sering melihat wisatawan yang berkunjung ke air terjun Cunca Rami. Warga masyarakat setempat sering mengantar turis ke lokasi air terjun tersebut. Bahkan di kampung-kampung sudah dibuat papan petunjuk ke lokasi air terjun Cunca Rami yang dibuat masyarakat agar wisatawan tidak tersesat menuju ke lokasi air terjun Cunca Rami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com