Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Wisata Sandeq? Datanglah ke Sulbar

Kompas.com - 09/09/2012, 14:28 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Keesokan harinya, pagi-pagi bersiaplah ke tepian pantai untuk menyaksikan Sandeq Race. Cari saja kerumunan warga dan berbaurlah dengan mereka. Jika tak paham mengenai perahu-perahu unggulan, tanyakan saja pada mereka. Sebab, dengan senang hati mereka akan menjawabnya.

Jika kebetulan mendapatkan etape yang titik finish-nya di Majene, maka begitu sandeq pertama menepi di pantai, Anda bisa menghampiri perahu-perahu yang ikut dalam Sandeq Race. Sekadar bertanya atau melihat lebih dekat seperti apa sandeq menjadi keseruan tersendiri.

Jangan menghampiri sandeq saat sudah berlabuh di tepian pantai, tetapi datangi saat masih di laut. Menyaksikan penonton bahu-membahu memindahkan sandeq dari laut ke pantai begitu seru. Anda pun bisa terjun langsung membantu mendorong sandeq bersama mereka.

Usai lomba, mampirlah ke Desa Cilalang untuk melihat pembuatan sandeq. Pada saat pekan lomba Sandeq Race, biasanya kegiatan pembuatan sandeq untuk balap pun libur. Namun, Anda bisa tetap melihat proses pembuatan sandeq untuk nelayan.

Selain di Desa Cilalang, Anda juga bisa melihat proses pembuatan sandeq di Tanangan, Rangas, Tanjung Batu, dan Pantai Barene. Di Pantai Barene, ada beberapa saung yang juga asyik sebagai tempat duduk-duduk santai selepas melihat pembuatan sandeq.

Esoknya, Anda bisa mampir ke Desa Bonde di Kecamatan Pamboang, untuk melihat proses pembuatan tenun sutra. Tradisi masyarakat Mandar adalah saat lelaki pergi melaut, maka para perempuan yang ditinggal di rumah pun menenun kain.

Sambil menunggu suami pulang melaut, sang istri pun tetap bisa menghasilkan uang dengan berjualan kain. Nelayan yang melaut memang tak sekadar beberapa jam pergi. Seringkali bisa berhari-hari baru pulang.

Lapar? Masih di desa yang sama, coba nikmati jepa buatan para ibu. Jepa terbuat dari ampas singkong dan kelapa yang dipanggang dengan tungku tanah liat. Bentuknya gepeng, cenderung kering seperti roti keras, dan nikmat disantap saat hangat.

Jepa memiliki hubungan erat dengan sandeq. Awalnya, jepa merupakan salah satu makanan pokok Suku Mandar selain pisang dan ubi kayu, sebelum kemudian digantikan dengan beras. Jepa setelah dimasak langsung dimakan dengan ikan dan paling lama bertahan tiga hari.

Namun, jepa biasanya bisa diolah menjadi jepa-jepa. Jepa-jepa lebih tips dan merupakan jepa yang dijemur selama dua hari hingga kering. Setelah itu baru ditumbuk hingga menjadi serpihan kecil. Jepa-jepa tahan lama hingga berbulan-bulan.

Sehingga para pasandeq atau awak sandeq sering membawa jepa-jepa sebagai bekal saat mencari ikan di laut. Para nelayan ini melaut selama tujuh sampai sepuluh hari tanpa berlabuh ke daratan. Maka jepa-jepa merupakan makanan yang praktis karena proses memasaknya tidak repot dilakukan di atas sandeq.

Jepa-jepa dimakan dengan cara dicampur kelapa parut dan sedikit garam lalu disiram air hangat. Lauknya tentu saja ikan. Selain itu, jepa-jepa juga bisa disantap dengan gula merah.

Di Desa Bonde, Anda bisa diajarkan cara membuatnya atau sekadar melihat langsung proses pembuatan jepa. Harganya pun murah, Rp 1.000 untuk dua lembar. Lebih nikmat disantap dengan ikan terbang atau ikan seribu khas Mandar.

Beruntung jika para ibu memang tengah memasak ikan-ikan ini jadi Anda bisa ikut menyantapnya. Namun, jepa polos pun tetap enak dimakan seperti camilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

    Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

    Jalan Jalan
    Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

    Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

    Jalan Jalan
    Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

    Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

    Travel Tips
    Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

    Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

    Travel Update
    Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

    Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

    Travel Update
    Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

    Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

    Travel Update
    5 Hotel dekat Jatim Park 3, Pas untuk Liburan Sekolah

    5 Hotel dekat Jatim Park 3, Pas untuk Liburan Sekolah

    Hotel Story
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com