Menu nila goreng atau bakar dihargai Rp 70.000 per kilogram. Biasanya, satu kilogramnya mendapatkan tiga ekor. Namun, kalau ingin mencicipi goreng dan bakarnya, pengunjung bisa memesan kombinasinya dalam satu kilogram.
Sambal matah, sebagaimana sensasi masakan Bali, tentu menjadi favorit pengunjung. Menu lain yang juga banyak diminati adalah nila dengan bumbu nyat-nyat. Masakan ini mirip ikan pepes, hanya saja bumbunya lebih terasa rempah-rempahnya seperti batang sereh, kunyit, lengkuas, jahe, hingga kencur.
Jika tak doyan pedas, sajian di resto ini tetap aman untuk yang sensitif cabe. Masakannya dijamin aman. Hanya saja, pengunjung yang tak kuat dengan hawa dingin harus membawa jaket atau selendang karena bisa kedinginan.
Setiap hari, resto apung ini bisa menghabiskan rata-rata lebih dari 50 kilogram nila segar. Pasokannya tentu saja berasal dari nelayan sekitar danau. Wardana bertutur, dia pernah memelihara keramba nila sendiri. Namun, ia menyadari itu mematikan potensi nelayan setempat. Karena itu, ia berharap restonya bisa berdampak positif bagi masyarakat nelayan di sekitar Danau Batur.
Jadi, kalau menyantap nila sebaiknya sampai ke danau-danaunya agar memperoleh kenikmatan yang menyeluruh: makan lezat dan panorama yang indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.