Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labuan Bajo Terus Menggeliat

Kompas.com - 24/09/2012, 15:33 WIB

Usaha warung, terutama ikan bakar skala layar tancap pun, tumbuh di Labuan Bajo. Salah satu contohnya di Kampung Ujung. Setidaknya sejak tiga tahun lalu puluhan lapak ikan bakar dan jenis makanan lain telah tumbuh sepanjang garis pantai.

”Penghasilannya memang belum seberapa, tapi kami bangga karena tidak sedikit wisatawan asing hingga tamu hotel berbintang memilih makan malam di warung kami,” tutur Yulianus Jefri (36), di Kampung Ujung, Labuan Bajo, Kamis (23/8/2012).

Seperti diakui Camat Komodo Abdullah Nur, kehadiran puluhan usaha skala kecil di Kampung Ujung semuanya sesuai penataan serta arahan pemerintah setempat. ”Mimpi kami ke depannya, kawasan itu nantinya sekaligus menjadi obyek wisata kuliner,” kata Abdullah Nur. Kecamatan Komodo meliputi Labuan Bajo dan sekitarnya di daratan Flores, juga di kawasan TNK.

Pemda Manggarai Barat juga gencar mendandani garis pantai di Labuan Bajo, terutama di sekitar Kampung Tengah. Perairan di sekitar bibir pantainya direklamasi, yang selanjutnya menjadi fondasi jalan setapak. Infrastruktur itu sudah dibangun dan masyarakat diizinkan membuka usaha ikan bakar atau sejenisnya di sekitarnya.

Keterbatasan SDM

Theodorus mengakui keterbatasan SDM lokal menjadi kecemasan yang terasa mengganggu seiring geliat pariwisata Manggarai Barat. ”Kesiapan SDM dimaksud ke depan ini menjadi perhatian serius hingga warga lokal tak menjadi penonton dalam geliat usaha jasa pariwisata di daerah ini,” katanya.

Terkait kendala SDM itu, Pemda Manggarai Barat dengan dukungan dana Rp 60 juta, tahun lalu mengirim sejumlah penggiat jasa pariwisata di Labuan Bajo untuk mengikuti pelatihan khusus di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali. Upaya serupa terus berlanjut tahun ini dengan dukungan dana dari APBD NTT dan beberapa LSM.

Apa pun usaha dilakukan, tujuannya agar masyarakat setempat ikut menikmati percikan rezeki dari geliat pariwisatanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com