Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuansa Arab di Condet

Kompas.com - 17/10/2012, 08:04 WIB

Ketika waktu makan siang berlalu dan sore menjelang, Condet bisa dinikmati dengan secangkir teh poci dengan gula batu atau kopi Arab—yang antara lain dibumbui cengkeh, kapulaga, dan gula merah—serta kue kamir.

Kue yang bentuknya mirip apem ini sederhana saja, hanya berbahan tepung terigu, ragi, santan, mentega, sedikit gula dan garam. Kamir jauh lebih nikmat disantap panas-panas ditemani secangkir kopi yang juga panas. Di Condet, kamir biasa disajikan sebagai pengganti sarapan pagi atau saat ngopi sore.

Karenanya, gelaran kaki lima yang menjajakan kamir—lengkap dengan panggangan—laris manis saat pagi tiba atau menjelang sore di Condet.

Percampuran budaya

Condet pernah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya Betawi pada 1974. Hanya sekitar sepuluh tahun status itu bertahan. Kini, warga Betawi di Condet tak lagi memberi ciri kuat pada kawasan itu. Sebaliknya, nuansa Arab menguat, seiring arus pendatang warga keturunan Arab yang mengalir ke Condet, baik dari sekitar Jakarta maupun dari berbagai daerah lain.

Bisnis penempatan tenaga kerja Indonesia untuk kawasan Timur Tengah yang banyak berkembang di Condet menjadi salah satu pendorong arus migrasi ini. ”Selain ekonomi, juga secara kultural ada kedekatan warga keturunan Arab dan Betawi karena pengaruh Islam,” kata Husein Faris yang pindah dari Surabaya ke Condet pada awal 1990-an.

Akulturasi budaya berjalan alami antara lain lewat pernikahan campur. ”Banyak juga yang nikah campur, bukan hanya antara keturunan Arab dan Betawi, ada juga yang Arab-Sunda dan lain-lain,” ujar Husein.

Para pendatang pun tak ragu menampakkan identitas dengan tetap menjunjung toleransi. Keanekaragaman ini bisa juga dilihat dari plang nama tempat usaha di Condet: Dodol Betawi Hj Mamas, Kamir asli Pemalang, Sate Tegal Abu Salim, Salon Lulur Madura. Ini Jakarta bung... Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com