Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pembuatan Tenun Khas Mandar

Kompas.com - 19/10/2012, 08:01 WIB

KOMPAS.com – Tangan terampil menari di atas benang-benang. Di bawah rumah panggung khas Mandar, seorang perempuan Mandar bernama Mudia menekuni kain tenun yang tengah dibuatnya. Mudia adalah warga Desa Bonde di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

“Ini tradisi dari lama. Kalau Bapak yang nelayan pergi melaut, Ibu di rumah menenun supaya tidak ada yang menganggur,” ceritanya sambil sibuk menenun.

Ya, sejak lama, suku Mandar bermata pencarian sebagai nelayan. Daerah Sulawesi Barat yang dihuni suku Mandar memang berada di daerah pesisir. Saat para laki-laki melaut, maka istri mereka menenun kain.

Nelayan bisa pergi melaut hingga berhari-hari. Sambil menunggu suami pulang, sang istri pun tetap bisa menghasilkan uang dengan berjualan kain.

Bunyi kayu beradu khas alat tenun tradisional. Murdia begitu lincah memainkan gulungan benang dan membuat motif pada kain yang ditenunnya. Ia biasa menyelesaikan selembar kain tenun sendirian selama sepuluh hari.

“Kalau bagi tugas, bisa selesai empat hari,” tuturnya.

Bagi tugas yang ia maksud adalah mulai dari tugas mencelup benang ke pewarna, lalu tugas menggelung benang, dan barulah tugas menenun. Rata-rata kain yang dia buat memiliki lebar 70 sentimeter dengan panjang sekitar satu setengah meter.

Benang yang ia pakai adalah sutera. Pulau Sulawesi terutama Sulawesi Selatan memang penghasil benang sutera. Sulawesi Barat sendiri merupakan provinsi baru hasil pemekaran Sulawesi Selatan. Murdia menuturkan, sehelai kain biasa ia jual dengan harga Rp 400.000.

“Ya, modal benang Rp 200.000,” katanya.

Ada beberapa sure atau motif khas Mandar. Salah satunya selintas mirip dengan kain sarung. Motif Parara merupakan motif yang biasa dikerjakan, bentuknya kotak-kotak. Warna-warna khas tenun Mandar adalah warna dingin seperti hitam dan hijau gelap, selain juga warna merah gelap.

Jadi, jika berkesempatan mampir ke Majene, berkunjunglah ke Desa Bonde untuk melihat proses pembuatan kain tenun khas Mandar secara tradisional. Lokasi desa ini sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Majene.

Saat memasuki desa ini, suasana tradisional masih kental terasa dengan rumah-rumah panggung dari kayu yang berusia ratusan tahun dan cara hidup masyarakat yang juga masih memegang teguh adat istiadat Mandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com