Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Bercanda dengan Gajah...

Kompas.com - 14/11/2012, 14:28 WIB

Oleh Mohammad Hilmi Faiq

KEINDAHAN alam Tangkahan seolah menyihir para pengunjung untuk berlama-lama tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kejernihan air sungai, tingkah laku gajah, dan keramahan penduduk adalah beberapa penyihir itu. Sayangnya, infrastruktur jalan menuju kawasan wisata ini belum memadai.

Delapan gajah dewasa berjalan menyusuri jalan setapak yang menurun ke arah Sungai Sei Batang Serangan. Kawanan binatang berkaki empat itu saling terkait. Belalai gajah yang satu membelit ekor gajah lain di depannya. Pelatih gajah (mahout) yang duduk di punggung gajah mengendalikan barisan gajah.

Sesampainya di tepi sungai, gajah-gajah itu berbaris rapi. Aroma tak sedap segera memenuhi rongga hidung bersamaan dengan bunyi gedebuk. Inilah salah satu rutinitas gajah di pagi hari: buang air besar. Para mahout lalu membersihkan kotoran itu agar tak mencemari sungai.

Tanpa menunggu komando, gajah-gajah itu langsung mencebur ke sungai. Selang beberapa menit kemudian, para mahout meminta para gajah menepi. Gajah-gajah itu duduk, lalu membaringkan diri di tepi sungai. Para pelancong mengerubuti mereka.

DC Sitepu (36), salah satu ranger, membagi-bagikan sikat cuci kepada belasan pelancong yang sedari tadi menyaksikan gajah mandi dari tepi sungai. DC Sitepu memberi komando agar para pelancong mendekat memandikan gajah.

Beberapa pelancong awalnya takut mendekati gajah. Mereka ngeri membayangkan gajah yang beratnya mencapai 3,5 ton itu menyenggol atau menginjak mereka. ”Pelan-pelan saja. Tidak perlu takut,” kata Joni Rahman, mahout, mengusir rasa takut pelancong yang sebagian besar bule itu.

Para pelancong itu lantas mengusap, menggosok, dan sesekali menepuk-nepuk hampir semua bagian tubuh gajah. Gajah-gajah itu tetap berbaring, hanya belalainya yang menjulur ke mana-mana, seolah keenakan saat kulit tebal mereka bersentuhan dengan sikat yang lumrahnya digunakan untuk mencuci pakaian itu.

Gajah-gajah itu lalu bangkit. Tiba-tiba... bruuusss...! Wajah dan badan pelancong kuyup disemprot gajah. Sebagian pelancong hanya merem, lainnya lari menjauh. Inilah antara lain sensasi setelah memandikan gajah. Kini gajah-gajah itu mencium pelancong satu per satu sebagai ungkapan terima kasih.

”Ini luar biasa. Saya pernah bertemu gajah di Afrika Selatan, tetapi hanya dari kejauhan. Sekarang saya bahkan memandikannya. Ini sangat mengesankan,” terang Jane, pelancong asal Inggris.

Gajah-gajah itu merupakan gajah liar yang pernah terlibat konflik dengan warga. BB TNGL kemudian merehabilitasi hewan raksasa itu sehingga jinak.

Kesadaran baru

Tangkahan merupakan daerah wisata yang diapit Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Kecamatan Sei Batang Serangan. Jumlah warga yang tinggal di kedua desa ini mencapai 1.950 keluarga. Sebagian besar hidup dari bertani.

Namun, pada era 1980-an hingga pertengahan 1990-an, warga sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) hidup dengan cara membalak hutan secara liar. Kayu-kayu hasil pembalakan itu mereka jual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam sepekan satu keluarga bisa menebang dua sampai tiga pohon.

Suatu hari di tahun 1999, sekelompok mahasiswa berkunjung ke Tangkahan. Mereka prihatin melihat pola warga dalam mencari nafkah. Para mahasiswa yang dipimpin Sugeng dan Syaiful Bahri itu kemudian berdialog dengan warga tentang prinsip-prinsip menjaga kelestarian lingkungan. ”Kami mencoba mengajak warga memahami cara memperlakukan alam,” kata Sugeng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com