Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibutuhkan Kreasi untuk Kemas Paket

Kompas.com - 24/11/2012, 18:16 WIB

DENPASAR, KOMPAS - Biro perjalanan wisata yang tergabung dalam Association of The Indonesian Tours & Travel di ”Pulau Dewata”, Bali, harus mampu mengembangkan kreasi untuk mengemas paket dan memperbarui sistem pemasaran perjalanan wisata.

Direktur Perencanaan Destinasi dan Investasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Lokot Ahmad Enda, saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XXII Association of The Indonesian Tours & Travel (Asita) Bali di Denpasar, Kamis (22/11/2012), mengatakan, kemajuan teknologi di era pasar bebas menjadi salah satu alasan bagi biro perjalanan wisata mempersiapkan hal tersebut.

”Alasannya, selama ini belum ada pengaturan dan penertiban serta standar yang jelas dalam penawaran paket perjalanan wisata,” kata Lokot.

Menurut dia, inilah yang menyebabkan semakin banyak penawaran paket perjalanan ataupun penjualan kamar hotel terkesan yang tak beraturan, terutama penawaran lewat dunia maya (online) yang kini menjamur.

Oleh sebab itu, menurut Lokot, adakalanya penjualan paket wisata dan tiket hotel hingga kursi pesawat sulit dideteksi ilegalitasnya. ”Hingga kini kami belum tahu adanya aturan soal itu. Kami masih mengupayakan menyusun standardisasi yang bisa diterima di semua kalangan,” ungkapnya.

Lokot mengatakan, pihaknya baru sebatas mengimbau agar anggota Asita bisa meningkatkan kemampuan teknologi dan sumber daya manusianya. ”Ini penting, apalagi Bali menjadi tujuan pariwisata paling menarik dan cepat laku,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Asita, Asnawi Bahar mengakui adanya persaingan antarbiro perjalanan wisata yang sekarang ini semakin ketat sehingga dikhawatirkan dapat mengabaikan layanan dan kenyamanan pengguna jasa pariwisata.

”Ada yang menawarkan paket wisata ’Pulau Dewata’, tetapi tidak bernuansa budaya Bali dan hanya sekadar lokasinya saja,” kata Asnawi memberikan contoh. Dari musda tersebut, Ketut Ardana terpilih sebagai Ketua Asita Bali. (AYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com