Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempertegas Kekuatan Wisata NTT

Kompas.com - 30/11/2012, 06:52 WIB

Tidak berpengaruh

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTT I Dewa Made Adnya mengatakan, kegiatan Sail Komodo tidak berpengaruh langsung terhadap ekonomi suatu daerah. Peserta Sail Komodo lebih banyak dijamu pihak tuan rumah, yakni pemerintah dan masyarakat. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar ketimbang pemasukan dari para turis yang datang.

”Kapal pesiar jauh lebih menguntungkan ketimbang program Sail Komodo. Februari 2013 sebuah kapal pesiar dari Perancis bernama The Franc`s akan tiba di Kupang membawa sekitar 300-400 orang. Mereka melakukan tur wisata ke NTT, yakni Larantuka, Ende, Waingapu, Sumba Barat Daya, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo,” kata Adnya.

Kegiatan Sail Komodo lebih berdampak politik ketimbang pariwisata itu sendiri. Sail Komodo bisa berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat jika disajikan secara benar-benar serta menyenangkan peserta, termasuk menjamu peserta, persiapan infrastruktur, dan paket wisata yang disajikan.

”Sebuah Sail Komodo berpengaruh bila semua kenangan indah itu disosialisasikan, diteruskan, dan diceritakan oleh peserta Sail Komodo ke negara lain atau sesama wisatawan. Jika tidak, hal itu sama sekali tidak berguna,” ujar Adnya.

Ia mengatakan, sejak Sail Komodo diselenggarakan di Indonesia (2006), para turis asing selalu singgah di NTT, yakni Teluk Kupang, sebagai titik awal masuk Indonesia. Ratusan turis asing dari puluhan negara singgah di sejumlah kabupaten di NTT, tetapi mereka tetap tidur di kapal dan dijamu pemerintah daerah setempat serta menyaksikan atraksi budaya lokal secara gratis.

”Kalau Sail Komodo sekadar menambah jumlah kunjungan wisatawan asing, silakan. Namun, meningkatkan ekonomi masyarakat secara langsung, sulit. Kita bicara dari pengalaman selama beberapa tahun Sail Komodo di sejumlah kabupaten di NTT,” kata Adnya.

Ia pun menyesalkan, pihak pemerintah daerah dan penyelenggara Sail Komodo 2013 sampai hari ini tidak pernah membicarakan persiapan acara tersebut bersama Asita. Padahal, peran Asita NTT cukup signifikan dalam meningkatkan kehadiran turis asing ke wilayah itu.

Asita menyelenggarakan direct promotion pariwisata NTT di Bali yang diikuti sejumlah perusahaan perjalanan pariwisata dari NTT dan perusahaan perjalanan pariwisata dari Bali. Empat perusahaan perjalanan pariwisata NTT yang selalu aktif adalah Oceania, Floresa Wisata, Trans Nusa, dan Komodo Adventure.

”Dalam pertemuan itu terungkap bahwa perusahaan perjalanan pariwisata di Bali ingin membangun kerja sama dengan perusahaan perjalanan pariwisata NTT asal pihak NTT benar-benar memperlakukan tamu mereka seperti yang diperlakukan di Bali. Jika tamu yang dikirim ke NTT itu diperlakukan kurang memuaskan, hal tersebut juga berdampak buruk terhadap perusahaan pariwisata di Bali,” kata Adnya. (KORNELIS KEWA AMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com