Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Berliku Menjaga Periuk

Kompas.com - 06/01/2013, 18:08 WIB

Di Raja Ampat, upaya konservasi ini relatif mudah karena masyarakat setempat sejak turun-temurun mengenal konservasi tradisional yang disebut sasi. Kebiasaan masyarakat setempat yang mirip masyarakat di Maluku itu sesuai kesepakatan adat.

Di wilayah petuanan Lilinta, Misool Timur-Selatan, sasi berlangsung 6 bulan. Biasanya sasi berlaku bagi biota di dasar seperti kerang (lola), batulaga, dan teripang. Pada periode tutup sasi ini, siapa pun dilarang mengambil biota itu. Bila melanggar dikenai denda adat dengan memperhitungkan biota yang telah diangkat dari permukaan air.

Rajak Umkabu, Kepala Adat Misool Barat, mengatakan, sasi membuat hasil panen stabil karena perburuan dihentikan sementara. Pada sasi di wilayah adatnya yang dibuka akhir November 2012, total didapat nominal Rp 70 juta. Itu dari penjualan lola (kerang-kerangan), batu laga, dan teripang.

Untuk mendukung kearifan lokal ini, masyarakat diberi hak melakukan patroli pengawasan yang telah berjalan dua tahun terakhir. Di areal Misool Timur-Selatan dibangun pos patroli di Pulau Gamfi, Pulau Waaf, dan Pulau Jaam. Pos pengawasan di Pulau Waaf dibangun dari bantuan dana tarif masuk pariwisata Raja Ampat. Memasuki Raja Ampat, wisatawan wajib beli pin Rp 500.000 (asing) dan Rp 250.000 (domestik) dan berlaku setahun.

Biasanya patroli dilakukan 5 hari oleh perwakilan kampung. Biaya operasional dari TNC. Mengoptimalkan potensi dan kekuatan masyarakat akan menjaga Raja Ampat, rumah 75 persen jenis terumbu karang dunia dengan 553 jenis terumbu karang dan 1.437 jenis ikan. Lestarikan laut dengan kedaulatan masyarakat.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com