Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Pelestarian Alam Awal Tahun dari Candi Sukuh

Kompas.com - 07/01/2013, 02:44 WIB

Karolina Nieduza mengayunkan pecut ke arah bumi. Dalam gerakan yang halus dan sesekali melecut bumi, Karolina kemudian berjalan menaiki tangga Candi Sukuh di bawah langit yang mendung. Di puncak candi, berdiri sosok berkostum hitam yang diam bagai batu. Dalam kostum gaun putih berlilitkan selendang merah di pinggang ditambah ikan kepala dari bulu, Karolina melecutkan kembali pecutnya.

Sosok hitam lantas menuruni tangga diikuti Karolina yang terus mengayunkan pecut ke lantai candi seperti hendak mengusir sesuatu. Di satu titik, Karolina lantas menyodorkan kain hitam yang kemudian diikatkan di pergelangan tangan sang sosok hitam. Sosok hitam ini lantas menghilang menuruni candi disusul dengan kemunculan bocah cilik, Stasha Clark, yang membawa roti.

Apa yang dipertunjukkan Karolina adalah ritual menyambut tahun baru di negara asalnya, Polandia, yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk gerak. Ritual yang dilakukan pada tengah malam pergantian tahun lalu itu sangat jarang dilakukan lagi kecuali di desa-desa kecil di Polandia.

”Sosok hitam itu simbol dari tahun yang lama, sedangkan anak kecil adalah sosok tahun yang baru. Gerakan mencambuk melambangkan usaha untuk benar-benar memastikan tahun yang lama berlalu, dengan tidak lupa kita berterima kasih untuk menyambut tahun baru yang penuh harapan,” ujar Karolina seusai pertunjukan Srawung Seni Candi (SSC) #9 di hari kedua, Selasa (1/1) lalu.

Acara pertemuan seni tradisional dan kontemporer yang diselenggarakan pada 31 Desember 2012-1 Januari 2013 itu tentu tidak sekadar jadi pertunjukan seni, tetapi juga menawarkan dialog tentang gerak dan seni serta pesan akan kelestarian alam.

Masyarakat diajak dialog

Kalau seperti Eko Supriyanto, Martinus Miroto, atau Fitri Setyaningsih dikenal sebagai penari profesional, Karolina adalah arkeolog asal Polandia yang tinggal di Inggris. Ia tengah menimba ilmu kepada Suprapto Suryodarmo, penggagas SSC, tentang gerakan dan tari untuk memperdalam kemungkinan menghubungkan kedua hal tersebut dengan arkeologi.

Gerak yang dimainkan Karolina seperti mengajak penonton yang sebagian besar warga di sekitar Candi Sukuh di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berdialog.

Warga diajak melihat seni kontemporer, selain juga seni tradisi yang selama ini mereka kenal. Mereka diberi keyakinan, tak hanya penari profesional yang boleh menari di sana.

Siapa pun boleh menari dengan gerakan kreasi sendiri yang inspirasinya bersumber dari apa saja, termasuk candi, seperti ditunjukkan oleh penari Eko Supriyanto dengan karyanya Sensing dan Danang Pamungkas dengan karyanya Stone yang terinspirasi dari bangunan Candi Sukuh. Danang dengan kostum berupa lilitan kain kasa yang dibentuk rok berlapis-lapis berwarna abu-abu seperti batu bergerak pelan, tetapi liat dalam gerakan balet yang didramatisasi dengan iringan musik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com