Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jalan Soekarno dan Bandoeng di Rabat

Kompas.com - 21/01/2013, 13:46 WIB

Saat ini, benteng Chellah hanya menjadi peninggalan sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan dan ditempati oleh jumlah luar biasa burung pelikan. Gelembung burung pelikan ini berkembang biak terutama di musim semi. Selain pohon yang merindangi Benteng Chellah, burung-burung pelikan tersebut juga menjadikan menara tua sebagai sarangnya.

Tidak jauh dari Benteg Chellah, cukup berjalan kaki sebentar pemandangan Sungai Bouregreg teramat sayang untuk dilewatkan. Sekadar menikmati senja bisa dilakukan dengan duduk di kafe sekitar sungai.

Nama Bouregreg, berasal dari sebutan sungai yang berada di Maroko bagian barat, sumbernya berada di Pegunungan Atlas. Sungai ini  merupakan bagian dari Samudera Atlantik, memisahkan Kota Rabat dan Sale. Jadi, masyarakat sini terbiasa menggunakan sarana perahu untuk menyeberang antar kota.

4. Corniche Rabat

Pilihan tempat wisata yang juga menarik dikunjungi di kota Rabat adalah Corniche Rabat. Seperti halnya kebanyakan kota-kota di pinggiran pantai, Rabat juga menghiasi dirinya dengan Corniche (kota pantai) yang menghubungkan dengan kota Sale.

Kerja sama yang dilakukan Kerajaan Maroko dengan beberapa negara di kawasan teluk, di antaranya UNI Emirat Arab (UEA) untuk membangun Corniche Rabat, menjadikan sepanjang pantai Rabat begitu indah dengan perangkat fasilitas kota modern.

5. Jalan Soekarno

Bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Maroko, tentu tidak akan melewatkan berpose di depan Rue Soekarno/Zankat Soekarno atau Jalan Soekarno. Tepat di depan Bank Al Maghreb, nama presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno tertulis sebagai nama jalan.

Kerajaan Maroko sangat berutang budi kepada Soekarno dan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan tahun 1945, berikut Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 dan kunjungan Presiden Soekarno pada 2 Mei 1960 yang terhitung sebagai kunjungan kepresidenan pertama untuk Kerajaan Maroko setelah kemerdekaannya pada tahun 1956.

6. Jalan Indonesia dan Jalan Bandung

Tidak hanya sebatas Jalan Soekarno. Bukti kekerabatan antar bangsa begitu nyata di Kota Rabat. Di kota berpenduduk 1,7 juta jiwa ini terdapat pula Jalan Indonesia. Meski hanya jalan kecil beberapa meter saja, di jalan ini terdapat tiga apartemen dan tiga rumah penduduk.

Masih belum cukup, kota Bandung pun diabadikan menjadi nama jalan sepanjang 150 meter di pusat kota Rabat. Uniknya lagi ujung jalan ini berbatasan langsung dengan ‘New York Rue’.

Hanya di Rabat, jarak antara Bandung dengan New York terpisah dalam hitungan langkah kaki. Bagi pembaca yang tinggal di Jakarta pun tidak perlu kecil hati, karena di Rabat pun terdapat ‘Jakarta Rue’. Sungguh membanggakan hubungan bagai saudara ini.

Berbahagialah bangsa Indonesia yang ingin berkunjung ke Maroko, karena tidak membutuhkan visa. Adalah Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno yang berjasa besar meminta kepada Raja Maroko kala itu Mohammad V untuk membebaskan bangsa Indonesia dari visa, saat berkunjung ke Maroko tahun 1960. (Kusnadi El-Ghezwa, Koordinator Media Informasi PPI Maroko dan Koordinator Lajnah Ta’lif wa Nasyr PCINU Maroko)

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com