Ayam Taliwang, Muda dan Liar...

”Kami punya 40 karyawan. Kalau pada jam makan siang sampai kewalahan,” ujar Sofyan.

Di tanah perantauan seperti Lombok, kuliner lokal daerah Taliwang bisa dipadukan dengan menu lain yang juga khas, seperti tahu Lombok dan terutama kangkung yang terkenal lembutnya. Kangkung lombok memiliki sulur-sulur yang panjang dengan batang berukuran besar untuk jenis kangkung.

Menariknya, dengan rongga besar di dalam batangnya, kangkung ini memiliki tekstur lembut dengan daun yang cukup lebar. Tak jarang bahkan kangkung lombok secara khusus dikirim ke restoran-restoran di Bali dan Jakarta. Biasanya kangkung rebus ini disajikan secara terpisah dengan bumbu tomat dan cabai mentah.

Sebagai pelengkap siang Anda agar lebih ”menyala” boleh ditambah dengan beberuq, ini mirip lalapan di Sunda dan Jawa. Bedanya, selain sayuran, kacang panjang mentah, dan mentimun, beberuq dilengkapi dengan terung ungu bulat mentah. Setelah dicolekkan pada sambal terasi, beberuq memberi sensasi rasa renyah yang natural.

Acara makan siang belum selesai. Sofyan menawarkan jamuan penutup yang khas pula: es kelapa muda madu crystal. Sebagaimana namanya, minuman ini diracik dari kelapa muda dan madu crystal putih. Manis pada minuman ini berasal dari paduan air kelapa muda dan crystal madu putih yang didatangkan khusus dari Pulau Sumbawa.

Kata Sofyan, menu penutup ini racikan spesial Lesehan Taliwang Irama, dengan inovasi pada unsur kesegaran dan kesehatan. ”Kelapa muda dan madu memberi kesegaran dan kesehatan,” katanya.

Lengkap sudah ”kegarangan” makan siang pada akhir tahun lalu itu. Ayam muda yang liar, kangkung lombok, dan sambal terasi beberuq yang membakar, ditambah madu putih yang juga berasal dari lebah liar, membuat kita terkenang pada Taliwang dan Lombok.