Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Pacu Jawi Perlu Dipermanenkan

Kompas.com - 03/02/2013, 20:33 WIB

BATUSANGKAR, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan lokasi pacu jawi (balapan sapi) perlu dibuatkan tempat khusus atau dipermanenkan seperti lapangan pacuan kuda. "Pemerintah daerah sudah harus memikirkan areal khusus untuk pacu jawi ini dilengkapi dengan sarana dan prasarananya," kata Irwan saat menyaksikan acara pacu jawi di Nagari Simabur, Kecamatan Parinangan, Tanahdatar, Sabtu (2/2/2013).

Gubernur mengatakan perlunya dibuat lokasi khusus pacu jawi karena kegiatan ini diminati para fotografer dan turis mancanegara. Dia mengatakan pemerintah provinsi mendukung bila pemerintah daerah dapat mencarikan satu lokasi yang representatif untuk dibuat areal pacu jawi. Di sana ada podium, tempat lintasan, lokasi pemotretan, lokasi pedagang dan tempat hiburan serta permainan lainnya.

"Pacu jawi di Kabupaten Tanahdatar ini cukup unik dan menarik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton khususnya fotografer dan turis asing," ujarnya.

Selain itu, kegiatan pacu jawi ini perlu dilestarikan sebagai budaya dan tradisi masyarakat daerah agar tidak punah. Di sisi lain, menurut Gubernur Sumbar, pacu jawi mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan warga setempat.

Sementara itu, Bupati Tanahdatar, M Shadiq Pasadigoe menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesediaan gubernur, anggota DPR RI, pejabat Deptan, telah menyaksikan dari dekat kegiatan pariwisata Kabupaten Tanahdatar ini. "Baru kali ini acara pacu jawi disaksikan cukup banyak pejabat daerah dan pusat," ujarnya.

Shadiq menyebutkan saat ini pacu jawi bukan lagi milik orang Tanahdatar, tetapi sudah mendunia. Pemerintah daerah dan masyarakat akan tetap mempertahankan tradisi seperti ini dan tidak terpengaruh dengan budaya asing.

Atraksi pacu jawi merupakan permainan tradisional masyarakat di Kabupaten Tanahdatar yang diaplikasikan sebagai hiburan warga setempat. "Pacu jawi digelar untuk mengisi masa setelah panen padi sampai musim bercocok tanam yang prosesinya dilaksanakan secara adat Minangkabau," katanya.

Selain itu, tambah Shadiq, pacu jawi juga sebagai arena untuk melatih sapi peliharaan masyarakat agar sehat dan bernilai harga tinggi.

 

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com