Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Casa Franz", Arsitektur Sederhana yang "Menjinakkan" Hutan

Kompas.com - 15/02/2013, 15:21 WIB

KOMPAS.com - Firma arsitektur asal Argentina bernama BAK Arquitectos membuat sebuah rumah peristirahatan di daerah hutan cantik Mar Azul. Rumah yang dibangun pada 2010 ini sebagai bangunan "pelarian musim panas" dari kota Metropolitan Buenos Aires.

Sebelumnya, BAK telah menciptakan berbagai rumah peristirahatan musim panas dengan jenis yang hampir mirip di area tersebut. Umumnya, rumah peristirahatan karya BAK Arquitectos ini dapat diidentifikasikan dengan fasad berupa beton ekspos dan kaca-kaca besar.

Rumah-rumah tersebut cocok sebagai rumah peristirahatan yang hening. Rumah peristirahatan yang ada di Mar Azul ini, misalnya.

María Victoria Besonías dan Luciano Kruk dari BAK Arquitectos merupakan pasangan jenius di balik rumah tersebut. Kedua arsitek ini mengolah tanah seluas 337 meter persegi dengan mendirikan bangunan sebesar 87 meter persegi.

Sang arsitek mencoba membawa kekayaan alam ke dalam ruang yang dapat dihuni. Uniknya, mereka seakan tidak perlu bersusah payah dengan hanya membuat desain minimalis pada rumah peristirahatan tersebut.

Rumah diberi nama bernama Casa Franz ini memiliki bentuk sederhana dengan atap datar. Bentuk "kotak-kotak" pada rumah ini membuatnya dapat menyatu pada kontur tanah yang tidak rata.

Selain itu, penggunaan bata ekspos sederhana pada eksterior rumah juga "terobati" dengan aksen lampu yang "menyelinap" keluar lewat kaca-kaca besar di sekitar rumah. Saat gelap, lampu kekuningan yang berasal dari dalam rumah menambah keindahan rumah peristirahatan ini. Sebaliknya, di siang hari cahaya matahari dapat dengan mudah menerangi interior rumah.

Beton ekspos memberikan keringanan secara visual, sementara kaca panjang memisahkan bidang berwarna keperakan yang ada pada fasad rumah. Terasnya tampak sedikit terangkat dari permukaan tanah. Ini membuat rumah dua lantai tersebut terpisah dari jalan di sekitarnya.

Selain itu, karakteristik rumah, yaitu dua pohon pinus besar yang "menusuk" rumah ini di daerah teras memberikan kesan tersendiri. Bahkan, adanya split level memberikan garis panjang pandangan yang tidak terbatas dan menjadikannya bentuk rumah peristirahatan modern yang cantik dan sederhana.

"Menjinakkan" hutan

Rumah ini memiliki dua kamar tidur. Meskipun berukuran tidak terlalu besar, namun kaca-kaca tembus pandang membuatnya menyatu dengan alam dan penghuninya tidak akan mendapat kesan terperangkap dalam kotak kecil.

Seperti dilansir di www.designboom.com, Casa Franz meneruskan ide untuk "menjinakkan hutan" sembari melakukan praktik baru dalam arsitektonik yang subtraktif. Kenyamanan rumah ini juga dibantu oleh plafon dengan tinggi dua kali lipat, kaca-kaca besar yang memaksimalkan cahaya alami, serta untuk menikmati pemandangan alam tanpa perlu berada di luar ruangan.

Selain itu, rumah ini juga secara khusus didesain memiliki area sosial dan berkumpul yang besar. Pasalnya, proyek ini dimulai untuk memberikan ruang yang banyak untuk keluarga.

Sayangnya, menurut situs resmi www.bakarquitectos.com.ar, sejak 11 Desember 2012 lalu María Victoria Besonías dan Luciano Kruk tidak lagi bekerjasama dalam satu firma. Mereka mulai bekerja secara pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com