Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Gua! Salah Satu Liburan Favorit Warga Perancis

Kompas.com - 25/02/2013, 10:27 WIB

Di Grotte de Clamouse ini, pertunjukan yang ditawarkan dengan permainan musik dan cahaya, akan membuat anak-anak yang mengunjunginya berseru kagum. Saya saja sampai dibuat panik mengambil gambar, rasanya semua ingin diabadikan.

Satu lagi yang akan membuat kita semakin terkagum adalah adanya binatang air yang merupakan binatang yang hanya bisa hidup di dalam gua. Mereka adalah hewan langka. Bila saya tak pernah mendatangi gua, mungkin saya tak akan pernah melihat secara langsung bagi saya ini merupakan sebuah keberuntungan.

Bila pembaca membaca perjalanan saya dalam gua, mungkin berpikir, kok rasanya seperti wisata jalan-jalan, begitu nyaman. Memang betul, kebanyakan gua di Perancis dibuat sebagai tempat wisata dengan kenyamanan dalam perjalanan di dalamnya. Maksudnya berjalan kaki tak terlalu sulit.

Namun, apa yang mereka renovasikan itu tak mengganggu keasrian dari warisan alam. Mereka begitu menjaganya. Lampu yang menyorotinya pun sudah diperhitungkan, dari segi pencahayaan dan panas yang akan dipancarkan agar, tak terjadi kerusakan dari pengkristalan. Misalnya di Grotte de Clamouse itu, pencayahaan yang digunakan adalah diode pancaran cahaya (LED) dan gua ini adalah yang pertama di Eropa yang menggunakan sistim pencayahaan LED.

Pengunjung yang datang pun dibatasi jumlahnya. Menurut saya kelebihan dari Perancis dalam mempromosikan wisata gua adalah pertunjukan dalam gua yang membuat celah-celah, stalaktit dan stalagmit serta air sungai yang mengalir semakin mempesona. Kesan seram berubah jadi kekaguman. Maklum, terus terang saya ini takut sama ruangan terutup apalagi gelap! Dan yang terpenting, bagi pengunjung dari mulai anak-anak hingga orang tua bisa menikmati dengan berjalan kaki. Kadang sedikit licin hal yang biasa, tapi penjagaan keamanan sangat baik bagi pengunjung.

Bagi mereka yang lebih senang akan petualangan, tentu saja dapat menikmati gua-gua tersebut secara adventure! Mereka bisa memilih dengan guide atau bebas. Namun semuanya tentu sudah diperhitungkan, tempat-tempat mana saja yang bisa dijelajahi. Kalau saya, rasanya belum punya nyali, melakukan penjelajahan gua seperti para speleologi.

Meskipun dibuat nyaman, tetap saja keaslian dari gubahan alam memberikan kesan mendalam. Entah sudah berapa gua yang kami sudah datangi. Semuanya memiliki keunikan tersendiri. Bahkan saya pernah mendatangi gua yang digunakan sekaligus sebagai penguburan hingga tempat penyimpanan anggur dan keju, variasi sekali kan? Turis yang datang mengunjungi situs gua pun dari mancanegara. Bila pembaca berkesempatan datang ke Perancis, cobalah memasukkan wisata gua dalam agenda Anda.

Bayangkan, saat kepala saya basah karena tetesan air dan saya mengusapnya, pemandu wisata berkata kepada saya. Tahu kan Anda, jika air yang menetes dari stalaktit yang baru saja jatuh di kepala saya kemungkinan berupa air yang berasal dari jutaan tahun yang lalu? Misteri... (DINI KUSMANA MASSABUAU)

 

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com