Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkanlah Wisata Alam Kelas Dunia

Kompas.com - 27/02/2013, 17:08 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendukung pengembangan Taman Nasional Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya yang terletak di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

"Namun tidak cukup hanya mengembangkan saja, akan tetapi perlu digali lebih dalam lagi mengenai potensi-potensi yang bisa dikembangkan," kata Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang di Palangkaraya, Rabu (27/2/2013).

Untuk itu ia meminta kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kabupaten/kota untuk mendukung upaya pengembangan wisata alam dan memahami betul perkembangan wisata alam yang berkelas dunia. "Kembangkanlah wisata alam yang kelas dunia dan jangan ecek-ecek hanya mengandalkan pemasukan dari karcis tetapi lebih mengutamakan produk," ucapnya.

Selain itu juga Teras Narang mengimbau segenap pihak agar mendukung upaya pengembangan ini dan mengambil langkah-langkah konkret apa yang harus dilakukan dalam rangka pelaksanaan program serta segera menyusun rencana pengembangan wisata alam dengan selalu bersinergi.

Menurut Teras, tantangan yang saat ini dihadapi adalah bagaimana memanfaatkan pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan peluang dari kemajuan yang dicapai di bidang infrastruktur, transportasi, telekomunikasi, perhotelan dan pariwisata.

Pergerakan penduduk yang dikendalikan tidak saja memberi dampak ekonomis bagi masyarakat daerah yang dikunjungi wisatawan tetapi sekaligus menjadi wahana pemelajaran bagi masyarakat setempat.

Potensi daya tarik pariwisata Kalteng saat ini masih berbasis pada alam, sehingga jenis pariwisata ini yang dikembangkan, namun bukan berarti obyek wisata yang lain diabaikan pengembangannya.

Teras berharap agar kabupaten/kota dapat menetapkan produk wisata unggulan masing-masing serta memberikan dukungan pendanaan yang memadai dalam pelaksanaan program kegiatan kepariwisataan di daerahnya masing-masing.

Kawasan hutan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya didominasi oleh puncak-puncak pegunungan Schwaner. Keberadaan pegunungan tersebut merupakan perwakilan dari tipe ekosistem hutan hujan tropika pegunungan dengan kelembaban relatif tinggi atau 86 persen.

Taman Nasional Tanjung Puting memiliki beberapa tipe ekosistem yang terdiri dari hutan hujan tropika dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan sekunder.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com