Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah Teluk Persia dengan Kapal Mewah

Kompas.com - 28/02/2013, 12:09 WIB

Muskat adalah ibu kota Oman, negara kerajaan di ujung muka Teluk Persia yang dipimpin Sultan Qaboos bin Said. Kota ini menawarkan keunikan kehidupan Timur Tengah modern tanpa kehilangan nuansa lamanya. Menurut pemandu wisata, Muskat dalam lima tahun terakhir telah berubah dari ibu kota kerajaan menjadi salah satu tujuan wisata di Teluk Persia. Diawali dengan menjadi tuan rumah Asian Beach Games II tahun 2010, kota ini mampu menarik jutaan turis tiap tahun.

Selain Muskat, daya tarik Oman yang lain adalah pesona alam di Khasab, yaitu berupa ngarai yang mengapit teluk di kawasan Selat Hormus. Kawasan yang dikenal sebagai Omani Fjord ini memiliki pesona alam mirip dengan pegunungan dan gurun di Grand Canyon, Colorado, Amerika Serikat. Di ngarai-ngarai tersebut terbentuk karena pengangkatan dasar laut dan dibelah oleh teluk sejak jutaan tahun lampau.

Perjalanan berlanjut ke negara UEA, singgah di Abu Dhabi, Dubai, dan Fujairah. Dubai merupakan kota yang mewakili sikap keterbukaan bangsa UEA dengan segala kemajuan teknologi dan budaya untuk menjadi salah satu jantung perekonomian di Timur Tengah. Sementara Abu Dhabi sebagai ibu kota kini juga menjelma menjadi kota terbuka yang multinasional. Segala yang terbesar, tertinggi, terindah, termegah, termewah, tercepat, dan ter lainnya hampir bisa ditemui di dua kota utama ini.

Sementara Fujairah, sebagai kota pelabuhan alami pertama di UEA, kini telah mulai ditinggalkan seiring dengan kemajuan di Dubai. Namun, di sini kita masih bisa menemui suasana kampung tradisional yang terjaga dan menjadi obyek wisata.

Pasar Asia

Terpuruknya perekonomian global, terutama di kawasan Amerika dan Eropa, membuat operator kapal pesiar mulai mencari pasar lain.

Keinginan Costa Cruise menjaring penumpang Asia didasari pada kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil di kawasan ini.

Kehadiran Costa Atlantica yang akan membuka jalur Asia pada Mei 2013 ini menunjukkan keseriusan menggarap pasar Asia.

Maraknya serbuan kapal pesiar di Asia telah ditangkap Singapura dengan membuka dermaga khusus kapal pesiar tahun lalu. Tak heran jika hampir semua operator besar kini mempunyai jalur dari Singapura menuju kota-kota lain di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Indonesia yang hampir 70 persen wilayahnya lautan hanya bisa menjadi pasar bagi bisnis ini. Kalaupun ada kapal pesiar yang mampir, itu pun kelas kecil karena kendala dermaga yang dangkal tak dapat disandari kapal pesiar besar.

Direktur Marketing Costa Cruise di Asia, Lee Sau Yan mengakui, pasar Asia masih besar dan menjadi masa depan bisnis kapal pesiar. ”Kehadiran Costa Atlantica yang dijuluki ’Venice of the Sea’ tentunya akan menarik orang Asia yang ingin berpesiar dalam nuansa Italia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com