Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tvzeb, Bangunan "Mengambang" Ramah Lingkungan

Kompas.com - 09/03/2013, 11:59 WIB

KOMPAS.com — Studio arsitektur Tvzeb merupakan sebuah bangunan yang mementingkan keberlangsungan lingkungan alam. Hal ini tampak dari segala segi pembuatannya, mulai konstruksi fisik, perakitan, hingga penggunaan dan rasa yang dibangun di dalam konstruksi tersebut.

Desain bangunan ini merupakan hasil kolaboratif antara firma arsitektur asal Italia, Traverso-Vighy, dan Departemen Fisika Teknis University of Padua. Proyek ini menggunakan kaidah-kaidah standar yang diterapkan oleh Uni Eropa, yaitu semua gedung publik pada 2020 harus memproduksi 0 persen emisi karbon.

Konstruksi studio ini terletak di pegunungan, tepat di luar pusat kota Vicenza, di utara Italia. Studio ini menciptakan hubungan akrab antara lingkungan alam dan kegiatan manusia sehari-hari. Dari kejauhan, tampak kaca-kaca besar berada di beberapa titik studio dan membiarkan cahaya alami masuk ke dalamnya. Sementara ketika malam datang, cahaya buatan yang tampak hangat menyeruak keluar dari konstruksi tersebut.

Uniknya, cahaya buatan dari lampu-lampu LED di studio ini akan menirukan spektrum cahaya alami dari matahari. Berdasarkan cetak biru konstruksi bangunan ini, tampak bangunan tersebut tidak berada di tanah datar.

Tangga tipis sengaja dibangun di bagian depan bangunan ini sebagai akses dari bidang tanah yang lebih tinggi dari bangunan. Bangunan ini sendiri seolah "mengambang" sedikit dari tanah. Fondasi dari dua balok beton paralel ditancapkan ke dalam tanah dengan diameter bar 30 mm.

Konstruksi terbilang istimewa karena komponen yang membangun konstruksi ini adalah hasil gilingan CNC atau produk lokal yang dirakit di lokasi. Keseluruhan bangunan ini pun penuh dengan kayu. Papan-papan dari pohon pinus yang telah dikenal memiliki ketahanan terhadap cuaca dan waktu menjadi "bintang" utama pada studio ini. Material ini merupakan bahan bangunan tradisional di wilayah tersebut.

Tidak hanya kayu. Konstruksi studio ini juga melibatkan material lain seperti lapisan ganda dari poliester setebal 90 mm terbuat dari 40.000 botol plastik yang telah didaur ulang. Ada pula 16 panel surya pada struktur tambahannya. Panel ini mampu menghasilkan 5,6 kWh energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi semua dalam satu tahun.

Rasanya, tidak salah jika gedung ini disebut sebagai green building. Gedung ini memiliki pemanas alami yang didapat melalui pompa panas bumi, didukung oleh panel surya, dan pembakaran kayu dari sisa-sisa hasil kebun. Selain itu, kualitas udara di dalam gedung ini dikendalikan melalui saluran distribusi bawah tanah yang juga mengusir panas.

Konstruksi ini juga memiliki sistem pengumpulan air hujan yang sederhana. Atap yang miring akan mengalirkan air hujan menuju satu titik. Di bagian dasar, sebuah wadah sudah "menunggu" air hujan tersebut untuk ditampung. Anda terinspirasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com