Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Kuta Dinilai Semakin Murahan

Kompas.com - 16/03/2013, 12:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Pemuda Desa Adat Kuta dari 13 banjar di Bali mengatakan, saat ini citra kawasan Kuta, Bali, semakin murahan di mata para wisatawan, terlihat dari perilaku para turis yang datang. "Hal tersebut terindikasi dari kualitas turis, yang berkunjung ke Kuta, yang telah mengalami penurunan termasuk tingkah dan perilakunya," kata perwakilan Pemuda Desa Adat Kuta, I Gede Ary Astina, melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Ary mengatakan Pemuda Desa Adat Kuta berencana menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika hari ini, Sabtu (16/3/2013) untuk menyuarakan tuntutan tersebut.

Menurut Ary, sudah banyak terjadi kasus-kasus memalukan yang disebabkan oleh perilaku turis-turis yang kurang berkualitas. Hal tersebut berdampak pada pemberitaan internasional yang semakin mencitrakan daerah Kuta atau Bali sebagai sebuah daerah atau pulau di mana para turis bisa melakukan hal apa saja dengan bebas.

"Banyak sekali kasus-kasus yang disebabkan perilaku turis-turis yang kurang berkualitas, bisa dicari di internet. Ada turis yang menembaki taksi, buronan interpol kabur ke Bali, melakukan penusukan dengan senjata tajam," kata Ary.

Dia menekankan bahwa Pemuda Desa Adat Kuta meminta pemerintah untuk segera membuat sebuah sistem filterisasi terhadap wisatawan yang masuk ke Kuta, misalnya dengan memperketat syarat-syarat bagi para turis yang akan berkunjung ke Kuta atau Bali.

"Agar citra Bali, khususnya Kuta, tidak terlalu murahan di mata turis. Karena ada kekhawatiran akan terjadi kasus-kasus rasialisme," ujarnya.

Selain itu, kata dia, Pemuda Desa Adat Kuta juga meminta pemerintah secara serius dan intensif melakukan edukasi terhadap warga lokal agar tidak menjadi budak pariwisata. Hal itu bisa dimulai dari kurikulum sekolah-sekolah pariwisata agar Bali melahirkan tenaga kerja pariwisata yang cerdas, berani bersaing, dan tidak minder melihat warga asing.

"Harus digarisbawahi, bahwa turis yang lebih memerlukan Bali, bukan Bali yang harus mengemis kepada turis. Dengan harga diri yang terjaga, rasa hormat, dan apresiasi akan datang dengan sendirinya. Mental budak harus dihapuskan," katanya.

"Besok (hari ini), Gubernur Bali membuat acara Simakrama di Wantilan DPRD Renon. Simakrama itu semacam pertemuan dengan warga. Kami ingin memanfaatkan momentum tersebut untuk bicara dengan Gubernur," kata Ary.

Pada kesempatan itu, Pemuda Desa Adat Kuta juga akan meminta Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan pemberdayaan bisnis lokal, mengubah pola pikir aparat hukum, mengatur ketertiban umum, serta pembatasan kendaraan yang telah menyebabkan masalah lalu lintas di Bali. 

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com