Obat Rindu di Warung JS

KENANGAN kepada fotografer Julian Sihombing tersalurkan lewat kuliner. Di warung ini, sang istri, Suri Sihombing, menyajikan semua menu kesukaan almarhum dengan resep kunci: sehat, lezat, cepat. Suasana rumahan yang nyaman memunculkan atmosfer kenangan. Bak diundang makan ke rumah JS.

Suri ”dipaksa” membuka warung makan tersebut oleh rekan dan kerabat yang merasa kehilangan suasana nongkrong sambil makan bareng di rumah Julian. Maka lahirlah Warung JS di Ruko Kebayoran Arcade, Bintaro Jaya Sektor 7.

Suri yang masih berkabung belajar untuk mandiri sekaligus belajar merelakan kepergian Julian. Toh ia memilih untuk tidak dulu memajang papan nama Warung JS. Ia juga belum berani memajang foto diri Julian ataupun karya-karya fotonya di warung itu. ”Takut nangis,” kata Suri. Hanya lewat makanan kenangan tentang Julian dihadirkan.

Semua menu masakan yang dihadirkan di Warung JS adalah menu favorit almarhum. Julian sering menyebutnya sebagai ”masakan rumah”. Suri mengaku belajar memasak semata-mata untuk meredam hobi Julian yang senang jajan di pinggir jalan.

Ketika Julian tergila-gila ketoprak, Suri meminta resep dari si penjual ketoprak keliling. Demi kesempurnaan rasa, ia mengulek sendiri semua bumbu. Tabu baginya menggunakan bumbu instan.

”Standarnya, ya, harus sehat seperti untuk dimakan sendiri. Makanan yang dijual di warung ini sama seperti yang kami makan di rumah,” kata Suri.

Beragam menu masakan Italia, seperti meatball spaghetti dan macaroni abalone, juga disiapkan persis seperti ketika Julian masih ada. Makanan yang sudah masak dibekukan lantas dihangatkan sebelum dihidangkan. ”Lebih sehat jika dibekukan. Begitu akan dimakan tinggal dihangatkan,” ujar Suri.

Rawon spesial

Sementara itu, untuk menu makanan tradisional, seperti nasi goreng ayam, ketoprak, mi ayam, dan nasi rawon, dimasak saat itu juga. Rawon, misalnya, adalah menu yang sering dibanggakan Julian kepada temantemannya. Rawon ini dibuat spesial karena hanya terdiri atas potonganpotongan daging sapi yang empuk. Demi alasan kesehatan, Suri memilih tidak membubuhkan ”lemak jahat” di dalam kuah rawon.

Ketika Julian mulai sakit-sakitan, standar higienis makanan yang dikonsumsi suaminya semakin ditingkatkan. Hingga kini Suri hanya menggunakan bahan baku organik, setia pada minyak zaitun, dan menolak memakai penyedap rasa.

Suri sengaja hanya menyetok bahan baku secukupnya agar masakan bisa disajikan segar kepada pelanggan. Dari bahan baku 1 kilogram daging sapi, misalnya, Suri membuat 10 porsi rawon setiap hari. Jika stok rawon itu tersisa 5 porsi, ia akan buru-buru belanja agar kuota stok 10 porsi bisa terpenuhi.

Namun, siang itu ia terpaksa meminta maaf ketika seorang tamu memesan siomay. Menu tersebut sudah ludes terjual. Soto mi ayam kampungnya juga menjadi salah satu masakan favorit yang banyak dipesan. Cocok dengan minuman sari sirsak kreasi Suri yang sudah menjadi menu khas Warung JS. Minuman segar itu terdiri atas campuran bulir buah sirsak, sari kelapa, kolang kaling, dan sirup campolay.

Kehangatan rumah

Memasuki Warung JS, pengunjung bisa mereguk kehangatan ruang makan ala rumahan. Sambil menunggu Suri memasak di dapur mungilnya yang selalu terbuka, pengunjung bisa menonton televisi dan duduk santai di sofa empuk yang digotong dari rumah Suri.

Dinding warung berlapis cat warna pastel dihiasi rak berisi deretan koleksi vas, mangkuk, dan gelas. Bunga segar juga dihadirkan di setiap meja tamu. ”Harus bagus, bersih, dan rapi, sesuai selera Julian. Dia sangat peduli pada kebersihan dan kerapian,” kata Suri.

Karena kehangatan suasana rumahan, Warung JS berkapasitas 20 tamu itu mulai dilirik sebagai tempat merayakan ulang tahun atau arisan. Pesanan makanan katering sehat juga mulai berdatangan.

Posisinya di lantai dua menjadi unik karena terintegrasi dengan studio masak chef Bara Pattiradjawane di lantai tiga dan Warung Bif Stop milik Yanti Korompis di lantai dasar. Tamu-tamu Bara yang sedang melakukan pengambilan gambar, misalnya, biasanya akan memesan makanan ke Warung JS. Pelanggan Bif Stop juga kerap melirik menu rumahan itu.

Di Warung JS, pengunjung boleh mengambil sendiri makanan yang dipesan, sampai-sampai ada yang masuk ke dapur untuk minta tambah. Santai dan akrab. Seperti kenangan ketika makan bersama Julian. (WKM/MYR)